Kapolda Riau Kerahkan 1.200 Personel Pengamanan

Rabu, 05 Mei 2021 | 19:37:45 WIB
GELAR PASUKAN : Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi, S.H, S.IK, M.Si bersama Gubernur Riau H. Syamsuar saat memimpin Apel Gelar Operasi Ketupat Lancang Kuning 2021, Rabu (5/5/2021).(rilis)

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM — Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Effendi S.H S.IK M. Si mengerahkan sebanyak 1.200 personel dan menyebar 1.006 Personil Bhabinkamtibmas di Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah titik.

Hal itu disampaikan Riau Irjen Agung Setia Imam Effendi S.H S.IK M. Si saat melaksanakan apel gelar Pasukan dalam rangka kesiapan Operasi Kepolisian (Ops) terpusat dengan sandi Operasi Ketupat 2021 di lapangan Mapolda Riau, Jalan Patimura 13-Pekanbaru, Rabu (5/5/2021).

Operasi Ketupat 2021 mengusung tema “Kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Gubernur Riau H Syamsuar bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) dan turut didampingi Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Effendi SH SIK MSi, Kajati Riau DR Jaja Subagja SH MH serta Danrem 031/WB Brigjen TNI Syech Ismed.

Sedangkan undangan yang hadir terliaht Ketua DPRD Riau, Wakapolda Riau, Danlanud RSN, Danlanal Dumai, Kepala Jasa Raharja, Pimpinan wilayah Bulog, Ketua MKA LAM Riau, Kadishub Riau.

Gubernur Syamsuar membacakan amanat Kapolri menjelaskan Apel gelar pasukan dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat-2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya.

“Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktifitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri,”ujar Syamsuar yang membacakan amanat Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Dalam situasi saat ini, pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 H, pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang, termasuk peningkatan kasus sebesar 93% setelah pelaksanaan libur Idul Fitri pada tahun 2020 M/ 1441 H lalu.

“Operasi Ketupat-2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi “Salus Populi Suprema Lex Esto,”paparnya.

Di India terjadi penambahan kasus baru hingga mencapai 400.000 kasus dan angka kematian mencapai 3.500 kasus dalam sehari. Hal ini disebabkan kelengahan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Adanya varian baru Covid-19 dari sejumlah negara yang masuk ke Indonesia seperti B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India, dan B.1.351 asal Afrika Selatan.

Operasi Ketupat 2021 adalah upaya Polri dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan terhadap protokol kesehatan. Prioritaskan langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan.

Upaya terakhir “ultimum remedium” secara tegas dan profesional terhadap pelanggar protokol kesehatan yang sudah berulang kali.

Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19.

Kenyataan dimasyarakat banyak yang melaksanakan mudik mendahului atau “curi start mudik”, perlu adanya pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan di daerah tujuan mudik, sentra perekonomian dan keramaian.

Kapolri juga memerintahkan agar Pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H melakukan langkah Mendirikan posko terpadu bersama dengan Satgas Covid-19 dan stakeholder terkait yang memiliki kelengkapan pemeriksaan Swab Antigen dan ruang isolasi sementara di sentra- sentra ekonomi.

Juga langkah koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan pengelola gedung untuk membatasi jumlah pengunjung maksimal 50% dari kapasitas yang ada dan pastikan sistemnya, siapkan petugas untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk, melakukan patroli gabungan secara periodik untuk memastikan tidak terjadi kerumunan di sentra perekonomian dan keramaian, sekaligus lakukan imbauan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Usai apel gelar pasukan, ditampilkan simulasi pelaksanan PPKM oleh Polresta Pekanbaru dan dilanjutkan dengan pelepasan tim traching dan tim pemberian vaksin gratis untuk lansia dan bantuan sembako kepada korban terdampak covid-19 di Kota Pekanbaru.

Diharapkan Masyarakat Bisa Bekerjasama

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Agung kepada media ini mengatakan, dilaksanakannya apel gelar pasukan operasi ketupat lancang kuning, dihari hari biasa ingin memperlancar mudik tetapi pada tahun ini sudah diatur oleh ketentuan dan dikeluarkan instruksi larangan mudik.

“Maka kita semuanya mengharapkan dalam pelaksanaan operasi ini masayarakat bisa bekerja sama untuk tidak melaksanakan mudik dan kita juga ingin menggelar satu operasi dalam rangka upaya mencegah penularan covid-19 ini merebak di provinsi Riau,” terang Agung.

Pihaknya juga mengambil langkah-langkah untuk penanganannya terkait dengan banyaknya pasien yg terindikasi covid-19 dan kemudian dirawat dirumah sakit.

“Kita bersama sama dengan satgas covid-19 dalam melaksanakan operasi ini dengan mengerahkan 1200 personil untuk melakukan pengamanan dan kita juga mengerahkan seluruh Bhabinkamtibmas sebanyak 1006 personil secara terpisah dari operasi ketupat ini untuk mendirikan posko PPKM didaerahnya masing masing,” sambungnya.

“Ada 54 pos penyekatan yang tentu nantinya akan disesuaikan dengan bobot ancaman yg muncul,” tutupnya.(rilis)

Terkini