RIAUREVIEW.COM --Brigjen Edy Nasution, bakal calon Walikota Pekanbaru, menunjukkan jati dirinya sebagai sosok pemimpin yang tak hanya tegas, tetapi juga religius dan dekat dengan masyarakat.
Pada Jumat, (6/9/2024) Edy berkesempatan menjadi khatib di Masjid Raya Pekanbaru, di mana setelah menyampaikan khotbah, ia melanjutkan dengan berziarah ke makam pendiri Pekanbaru, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil (Marhum Pekan), serta berbagi kebersamaan dengan makan bersama ratusan anak yatim.
Khotbah yang disampaikan Edy Nasution berfokus pada pentingnya Salat Subuh dan manfaatnya untuk kehidupan dunia dan akhirat. Penyampaian yang runut dan penuh makna mendapat tanggapan positif dari para jemaah.
"Kalau pemimpin bisa menjadi imam sekaligus khatib seperti ini, pantas kita dukung agar Pekanbaru bisa tumbuh dengan seimbang, baik secara fisik maupun spiritual," ungkap Jailani (56), salah satu jamaah usai salat.
Respon serupa datang dari kalangan muda. Mirza (25), salah seorang jemaah, menyampaikan kesannya terhadap Edy. "Di tengah maraknya pengaruh negatif seperti narkoba, kita butuh pemimpin yang memiliki keimanan kuat, yang perkataannya sejalan dengan perbuatannya," katanya.
Usai berziarah, Edy Nasution menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar untuk mendoakan pendiri Pekanbaru, tetapi juga untuk merenungkan nilai-nilai kepemimpinan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil.
"Nilai-nilai kepemimpinan beliau harus menjadi landasan dalam pembangunan Pekanbaru. Sejarah kota ini menjadi fondasi penting untuk setiap kebijakan yang kita buat di masa depan," jelas Edy.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan momen hangat saat Edy Nasution, bersama timnya, berbagi kebahagiaan dengan makan bersama ratusan anak yatim, menunjukkan kepeduliannya yang tulus terhadap masyarakat. Pasangan Edy Nasution-Dastryani Bibra didukung oleh Partai Nasdem dan PPP, serta diperkuat oleh dukungan Partai Buruh dan PBB.**
Sumber: cakaplah.com