Pakai Hercules, Kabinet Merah Putih Diboyong ke Akmil

Jumat, 25 Oktober 2024 | 14:08:47 WIB

RIAUREVIEW.COM -- Menteri dan kepala lembaga Kabinet Merah Putih hari ini sudah mulai digembleng di Akademi Militer (Akmil) yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Kamis (24/10), menteri dan kepala lembaga berangkat menggunakan pesawat Hercules C130 J. Kemungkinan mereka akan berlatih ala tentara dalam beberapa hari ke depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam foto yang beredar menggunakan seragam loreng ala tentara. Dia tidak menggunakan baret tapi topi yang bercorak sama dengan bajunya. Di dadanya ada nama Bahlil dan tulisan Indonesia. Lalu di saku yang berada di lengan kirinya ada lambang Garuda. Bahlil juga mengenakan sepatu PDL warna hitam.

Seragam tentara ini sepertinya tidak hanya diberikan pada Bahlil. JPG menyaksikan ajudan Menteri Koperasi Budi Arie menerima tas yang berisi perlengkapan serupa pada Senin (21/10) lalu saat pelantikan menteri. Yang terlihat dari kotak sepatu tertulis merek Garuda.

Sementara dalam postingan Instagram Menteri Keuangan Sri Mulyani, beberapa menteri berbaju putih foto di depan pesawat Hercules. Selain kompak berbaju putih, mereka juga seragam menggunakan topi warna biru tua berlambang Garuda. Dalam postingan yang sama terlihat para menteri dan kepala lembaga duduk di dalam pesawat, saling berhadapan. Mirip naik angkot.

“Para Anggota Kabinet Merah Putih lepas landas menuju Magelang Pukul 13.40 WIB dari Halim Perdana Kusuma,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Kamis (24/10).

Menurut Hasan, rekan-rekannya bersemangat. Sebab ada diantara mereka yang baru pertama kali naik Hercules yang merupakan pesawat untuk prajurit TNI. Rombongan mendarat di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. Kemudian mereka naik ke bus untuk menuju perkemahan di Borobudur Country Club, Magelang.

“Dalam kegiatan Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang ini, para menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan, Utusan Khusus dan Staf Khusus Presiden akan mendapatkan gemblengan berupa materi tentang bernegara dan pemerintahan, termasuk materi penting soal pencegahan korupsi,” ucap Hasan.

Harapan lainnya, seluruh jajaran Kabinet Merah Putih akan semakin akrab. “Sebab Presiden Prabowo dalam arahannya meminta seluruh anggota kabinet bersatu, membangun sebuah super team total football yang siap menjalankan pemerintahan,” ujarnya.

Menkominfo Muetya Hafid membagikan pengalamannya naik Hercules. “Saya dengar banyak yang doanya agak kencang suaranya,” katanya. Bahkan dia menyaksikan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid tidak berhenti berdzikir.

Dia menyatakan seluruh pejabat datang tanpa ajudan atau pendamping. “Perjalanan ke Magelang menaiki bus bersama, tidak ada yang berkendara pribadi,” katanya.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran dapat memperbaiki tata kelola kesehatan secara menyeluruh. Khususnya dalam memastikan pemerataan pelayanan di masyarakat.

Ketua IDI Adib Khumaidi mengatakan, salah satu persoalan paling krusial saat minimnya sumber daya manusia. Baik itu dokter, perawat, bidan dan tenaga laboratorium. “Ini menjadi sebuah permasalahan yang menurut saya menjadi krusial,” ujar Adib di sekretariat PB IDI Jakarta, Kamis (24/10).

Masalah itu, khususnya dirasakan di daerah-daerah. Imbasnya, dalam banyak kasus masyarakat harus pergi ke kota untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih berkualitas.

Selain ketersediaan Sumber Daya Manusia, yang perlu dibenahi adalah tata kelola tenaga kesehatan. Sebab, masih terjadi disparitas yang jauh antara satu daerah dengan daerah lain.

Tenaga kesehatan yang punya kualifikasi dan fasilitas kesehatan di kota besar berbeda jauh dengan di daerah. Dokter spesialis misalnya, banyak daerah yang mengalami kekurangan.

Untuk mengurangi ketimpangan itu, Adib berharap pemerintah dilibatkan. Misalnya dengan memberikan jaminan karir dan kesejahteraan kepada dokter spesialis. Sehingga para dokter mau berkarier di daerah.

Penyelesaian persoalan kesehatan juga tidak bisa dikelola pusat saja. Daerah juga harus melakukan penilaian kebutuhan kesehatannya masing-masing. Termasuk SDM dan fasilitasnya. “Sehingga pengelolaan pembiayaan kesehatan itu benar-benar bisa diatur sesuai dengan kebutuhan yang di daerah,” kata dia.

Dalam visi misinya, Prabowo menjanjikan pembangunan RS modern di daerah. Terkait itu, Adib berharap pembangunan fasilitas di daerah harus disesuaikan. Di kawasan kepulauan misalnya, pembangunan RS tidak efektif jika tidak dibarengi penunjang seperti ambulans laut.

Jika dilibatkan, Adib menegaskan IDI siap berkolabirasi dalam membantu dan mengawal pelaksanaan program-program kesehatan pemerintahan yang baru. Termasuk dalam program utama makan bergizi gratis. “Kita siap untuk menjadi mitra strategis,” ungkapnya.

Dalam kesempatan kemarin, Adib juga mengomentari kembali masuknya Dokter Terawan dalam kabinet Prabowo. Terawan didapuk sebagai penasehat presiden di bidang kesehatan.

Meski pernah terjadi masalah etik, Adib enggan mencampuri pilihan Prabowo. IDI tidak akan bisa masuk di ranah politik. “Itu adalah prerogatif presiden,” ungkapnya.

 

 

Sumber: Riaupos.co

Terkini