RIAUREVIEW.COM --Wacana Riau sebagai salah satu Daerah Istimewa kembali mencuat. Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) bahkan telah sepakat bersama masyarakat mengusulkan Riau sebagai Daerah Istimewa.
Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Riau Edi Basri mengatakan, untuk menjadi daerah istimewa tentu perlu ada yang namanya filosofis geografis. Mengacu pada DKI, Aceh dan DIY, masing-masing daerah tersebut memiliki nilai historis.
"Nah sekarang historis Riau itu apa, sudah digali atau belum. Jadi menurut saya ini dilengkapi dulu galiannya, dan saya sangat mendukung sekali," ujar Edi, yang juga Ketua Komisi III DPRD Riau, Kamis (15/5/2025).
Menurutnya, suata daerah khusus itu memiliki keistimewaan. Akan tetapi keistimewaan yang dimiliki tergantung juga pada sumber daya yang ada di daerah.
"Artinya, kalau Riau menjadi Daerah Istimewa, menurut saya ini akan lebih baik dari daerah-daerah lain, karena potensi kita lebih besar," katanya.
Ia menilai, masih banyak potensi yang bisa digali untuk kepentingan daerah. Dikatakannya, salah satu aspek yang memungkinkan untuk Riau jadi daerah istimewa yakni kebudayaan Melayu. Pasalnya, Historis Riau diawali dengan Kerajaan Siak.
"Kalau Riau jadi Daerah Istimewa, maka historisnya adalah Kerajaan Siak. Kerajaan Siak ini berjasa untuk Kemerdekaan Indonesia. Dan dia mempunyai sejarah kerajaan yang menyumbang besar terhadap Republik Indonesia," ungkapnya.
Bahkan dia menyebut, perusahaan perminyakan di Riau sudah dimulai sejak 80 tahun yang lalu. Perminyakan Riau menyumbang 20 persen dari energi nasional.
"Jadi ini sangat tepat sekali, tapi perjuangannya harus holistik dan komprehensif. Jangan ada perpecahan di antara kita dan yang positif itu harus kita dukung," pungkasnya.
Sumber: cakaplah.com