RIAUREVIEW.COM --embukaan ajang Pacu Jalur Rayon III di Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Jumat (4/7/2025), sempat diwarnai insiden tenggelamnya perahu Barondo yang ditumpangi oleh Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, beserta istri dan sejumlah pejabat.
Insiden terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat Bupati Suhardiman dan istri, Yulia Herma, menaiki perahu Barondo — perahu hias tradisional yang digunakan untuk mengantar tamu kehormatan — guna membuka secara simbolis perlombaan jalur.
Namun tak lama setelah kegiatan dimulai, perahu tersebut karam di tengah sungai. Diduga kuat, perahu tidak mampu menahan beban akibat terlalu banyaknya penumpang yang terus berdatangan, terdiri dari aparatur sipil negara (ASN), tokoh masyarakat, dan sejumlah pejabat lainnya.
Barondo tersebut awalnya disiapkan hanya untuk membawa bupati, istri, dan rombongan terbatas menuju tribun VVIP di dekat garis akhir lomba.
Situasi sempat menegangkan. Bupati dan rombongan berupaya menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian, sementara beberapa lainnya bertahan dengan memegang badan perahu agar tetap mengapung.
Warga yang menyaksikan dari tepi sungai pun panik dan berteriak meminta pertolongan. Tak lama berselang, tim penyelamat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpol PP Kuansing segera merapat menggunakan perahu karet untuk membantu evakuasi.
Seluruh penumpang perahu, termasuk Bupati dan istri, berhasil diselamatkan tanpa ada korban jiwa maupun luka.
Camat Pangean, Aswandi, yang turut berada di lokasi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
“Perahu Barondo tenggelam akibat kelebihan muatan. Seharusnya tidak semua naik ke perahu tersebut. Ini menjadi pelajaran bagi kami agar lebih selektif dan tertib dalam pengaturan tamu undangan,” ujarnya.
Meskipun sempat terganggu, acara pembukaan dan perlombaan Pacu Jalur tetap dilanjutkan sesuai jadwal. Panitia menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sumber: Riauaktual.com