Citra Satelit Ungkap PETI Kembali Marak di Kabupaten Sijunjung, Penyebab Air Kuantan Keruh

Selasa, 02 September 2025 | 19:11:45 WIB
Tangkapan citra satelit mengungkap aktivitas PETI kembali marak di Kabupaten Sijunjung, foto: Riauterkini.com

RIAUREVIEW.COM --Tangkapan citra satelit mengungkap aktivitas PETI kembali marak di Kabupaten Sijunjung, penyebab keruhnya air Sungai Kuantan. Lebih parahnya lagi PETI beraktivitas tak jauh dari Kantor Bupati Sijunjung.

PETI yang beroperasi ini persis berada di pertemuan aliran Sungai Palangki dan Ombilin kedua aliran Sungai ini jatuhnya atau bermuara ke batang Kuantan. Sangat disayangkan aparat setempat diam dengan kondisi tambang ilegal perusak lingkungan tersebut.

Bahkan sebelumnya, Ketua Walhi Sumbar Wengki Purwanto, saat tayang live di Padang tv meminta Presiden Prabowo Subianto, agar mencopot intel, baik Intel TNI dan Intel Polri karena gagal.

"Lebih baik intel masyarakat atau swasta. Karena gagal menemukan kejahatan kemanusian. Karena yang dirusak dan yang dicemari adalah sumber penghidupan," katanya dengan nada kesal.

Sebelumnya aktivitas PETI di wilayah Sijunjung ini, sempat ditertibkan hingga kondisi air kuantan menjadi jernih dan dinikmati warga masyarakat di sepanjang Sungai Batang Kuantan.

Namun, kondisi ini juga tak bertahan lama, berselang sepakan usai pelaksanaan helat akbar Pacu Jalur, Sungai Kuantan kembali keruh, aparat pun sudah tutup mata dan hanya mencari muka untuk menyambut Wapres saat pembukaan Pacu Jalur.

Bahkan waktu itu, kedua Polda (Riau-Sumbar) kata Wengki Purwanto sibuk bakar-bakar dan poto-poto dengan background latar belakang api di belakangnya. Dan dirilis sudah bersih.

Setidaknya kata dia, terdapat 116 titik tambang ilegal khusus di aliran Sungai Sijunjung, Sumbar, dan yang paling miris PETI ini tak jauh dari kantor-kantor pemerintahan bahkan Kantor Polres Sijunjung tak jauh dari situ.

Keberadaan tambang ilegal di wilayah Sumbar ini, justru katanya dibicarakan di Provinsi Riau, Iven Pacu Jalur yang disorot oleh dunia. Kemudian air keruhnya justru asalnya dari Sumatera Barat.

"Bahkan kita cek publik Riau, screnshot lokasi tambang ilegal belakang kantor Bupati Sijunjung, kelihatan kapal-kapal yang merusak daerah aliran Sungai. Riau yang bicarakan padahal di situ tak jauh kantor Polres, dan tepi-tepi jalan," ungkapnya.***

 

 

 

Sumber: Riuaterkini.com

Terkini