RIAUREVIEW.COM --Empat santri di sebuah pesantren di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, diduga terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox). Satu di antaranya meninggal dunia usai dirawat intensif di RSUD Meranti.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, menyebut korban meninggal pada Jumat (21/9). Ia termasuk tiga pasien yang menunjukkan gejala serupa cacar monyet.
"Gejalanya memang mengarah ke monkeypox, seperti ruam di kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tapi kepastiannya menunggu hasil laboratorium dari Pekanbaru," kata Ade, Minggu (21/9).
Menurutnya, satu pasien lain dalam kondisi membaik, sementara dua lainnya sudah dipulangkan.
Dinas Kesehatan juga melakukan penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kontak erat sejak Kamis (18/9). Hasil sementara, belum ditemukan kasus tambahan.
Bupati Kepulauan Meranti, H Asmar, membenarkan laporan tersebut.
"Memang benar ada satu pasien meninggal, satu masih dirawat, dan dua sudah dipulangkan," ujarnya.
Azmar sudah menginstruksikan agar pasien segera dirujuk ke Pekanbaru bila fasilitas lokal tidak memadai.
Pemerintah daerah meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan petugas kesehatan.
Warga diminta menjaga kebersihan, segera memeriksakan diri jika mengalami gejala, serta menghindari kontak dengan penderita maupun hewan terinfeksi.
Asmar juga membuka opsi meliburkan sementara aktivitas belajar di pesantren untuk memutus rantai penyebaran.
"Nanti saya koordinasi lagi dengan pimpinan pesantren," ucapnya.
Sumber: Riauaktual.com