JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Ratusan nelayan ikut membantu mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang, di perairan Karawang, Senin (29/10).
"Di sekitar pesisir Utara Karawang wilayah Pakisjaya ini terdapat 100 nelayan. Mereka sudah diminta membantu pencarian korban," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana seperti dikutp dari Antara.
Cellica menambahkan tim gabungan Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI masih melakukan pencarian korban di perairan Karawang-Bekasi.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Muara Bungin, perbatasan Karawang-Bekasi, Senin (29/10) pagi. Pesawat mengangkut 181 penumpang dan tujuh kru.
Pesawat lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta, dan hilang kontak sekitar pukul 06.30 WIB. Sejumlah nelayan dan warga setempat sempat mendengar suara ledakan.
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengatakan lokasi jatuhnya pesawat berjarak sekitar satu jam dari Kota Karawang.
"Kalau dari kota Karawang satu jam perjalanan darat, dari dermaga Tempuran perjalanan laut 2 hingga 3 jam," katanya.
Saat ini Pemkab Karawang, kata Slamer, telah mendirikan Pos Komando (Posko) untuk membantu proses evakuasi.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak rumah sakit di Karawang untuk mempersiapkan segala sesuatu termasuk kemungkinan terburuk," katanya yang dilansir CNNIndonesia.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung juga telah menyiapkan sejumlah kantong jenazah ke lokasi jatuhnya pesawat Lion JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Belum diketahui jumlah korban meninggal dalam peristiwa jatuhnya pesawat itu.
"Siang ini kita rapat koordinasi persiapan. Pukul 16.00 WIB, relawan PMI Kota Bandung akan merapat ke Karawang untuk membantu evakuasi pesawat Lion Air JT 610," kata PMI Kota Bandung Priyo Handoko dalam pesan singkat.
Priyo mengatakan pihaknya sudah mulai berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait jatuhnya pesawat Lion Air yang membawa ratusan penumpang, satu anak-anak dan dua bayi.
Selain itu, PMI menyiapkan tim medis untuk membantu korban yang membutuhkan pertolongan pertama.
"Rencana dua mobil ambulan dengan jumlah relawan kurang lebih 12 personel," katanya.