Corona Menurun, Pelajar Korsel Kembali Sekolah Pekan Depan

Selasa, 05 Mei 2020 | 20:06:49 WIB

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Korea Selatan akan kembali membuka sekolah dan fasilitas publik seperti taman dan perpustakaan setelah pemerintah mengakhiri pemberlakuan jaga jarak (social distancing), di tengah menurunnya kasus infeksi virus corona.

Pemberlakuan pembatasan jarak di Korsel berakhir hari ini, Selasa (5/5). Kebijakan tersebut membantu menahan penyebaran virus yang pertama kali terdeteksi pada 20 Januari.

Hanya delapan kasus baru virus corona yang dilaporkan pada Senin kemarin, sehingga jumlah total kasus positif menjadi 10.801.

Kementerian Pendidikan Korsel kemarin menyatakan kegiatan belajar mengajar di kelas tiga sekolah menengah umum menjadi jenjang pertama yang akan dimulai kembali pada 13 Mei mendatang. Sedangkan sisanya mengikuti secara bertahap.

Dilansir CNNIndonesia, tahun pelajaran baru Korsel ditunda lebih dari lima pekan sebelum sekolah beralih ke pembelajaran daring sejak 9 April.

Untuk siswa SMA kelas dua, sekolah menengah pertama kelas tiga, sekolah dasar kelas satu dan dua akan mulai pertemuan belajar tatap muka pada 20 Mei mendatang.

Sementara siswa SMA kelas satu, SMP kelas dua, serta SD kelas tiga dan empat akan mulai masuk sekolah pada 27 Mei mendatang. Sedangkan siswa SMP kelas satu dan SD kelas lima dan enam akan menyusul pada 1 Juni mendatang.

Menteri Pendidikan Korsel, Yoo Eun-hae, mengatakan di sebuah konferensi pers, pembukaan kembali sekolah tidak boleh dipandang sebagai akhir dari wabah. Ia mendesak para guru, orang tua, dan murid untuk tetap waspada.

Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Jeong Eun-kyeong, juga memperingatkan bahwa kemungkinan infeksi di sekolah yang dibuka kembali terbilang tidak tinggi, tetapi kemungkinan itu tetap ada.

Kementerian Pendidikan Korsel mengatakan mereka memutuskan menunda rencana pembukaan sekolah berdasarkan beberapa faktor, seperti kebutuhan akademis dari berbagai usia dan evaluasi dampak virus antara 30 April hingga 5 Mei.

Sekolah memerlukan waktu untuk mendisinfeksi semua fasilitas mereka, merencanakan jadwal pelajaran dengan meminimalkan risiko infeksi di ruang kelas, dan menyesuaikan pengaturan tempat duduk.

Sekolah juga akan melakukan pemeriksaan suhu secara teratur dan mengharuskan siswa mengenakan masker, kecuali saat makan.

Kementerian Pendidikan Korsel menyatakan sekolah di seluruh negeri telah mengamankan 18 juta masker kain dan 14 juta masker medis untuk mengantisipasi masa pembelajaran yang akan dimulai kembali.

Jika infeksi terjadi, sekolah akan kembali pada pembelajaran daring untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.

Pemerintah juga menekankan masyarakat untuk mempertahankan kebiasaan karantina setiap hari dan rutin menjaga jarak untuk meminimalkan risiko penularan di tempat kerja, pusat perbelanjaan, dan ruang publik.

"Perang melawan virus corona belum berakhir dan tidak akan berakhir dalam jangka pendek. Kita harus menerima bahwa kita sedang hidup dengan virus corona," kata Perdana Menteri Korsel, Chung Sye-kyun.

Terkini