BENGKALIS, RIAUREEVIEW.COM -Diduga dibawah ancaman. Kepala desa (Kades) Tameran Arifin melakukan upaya paksa mengganti aparatur desa RT dan Kepala Dusun (Kadus) di desanya. Kondisi ini memicu persoalan, sebab Ketua RT Din mengaku dipaksa dan diancam oleh Kades.
RiauReview.com yang berusaha mencari tahu persoalan itu mendapati, jika Kades Tameran Arifin sering mengganti aparatur desa tanpa sepengatahuan aparatur desa bersangkutan. Mirisnya lagi, pihak yang diberhentikan tidak menerima SK pemberhentian.
Hal itu dikatakan Din, Ketua RT006, RW 002, Dusun Sei. Daud, Desa Tameran mengatakan, awal masalah ini Kades Tameran Arifin mengundang rapat seluruh perangkat desa pukul 22.00 WIB malam hari.
Secara mendadak, Arifin meminta perangkat desa membuat surat pernyataan kepada seluruh perangkat desa. Ada lima perangkat desa yang membuat surat pernyataan dibawah ancaman kepala desa, sehingga para perangkat desa ini mengadukannya ke pihak kecamatan Bengkalis.
Rapat malam hari itu, sambung Din disebabkan, Kades Arifin marah karana merasa kehilangan dokumen Desa Tameran.
“Terkait tentang perberhentian aparatur desa yang tidak mengacu kepada undang-undang disebabkan dugaan kehilangan dokumen Desa Tameran yang di curi oleh orang dalam (perangkat desa),” tutur Din.
Kepala Desa Tameran Arifin yang dikonfirmasi, Kamis (7/2/2019) membenarkan adanya perangkat desa yang mengundurkan diri melalui surat pernyataan melalui musyawarah atau rapat.
Ia menjelaskan, untuk aparatur desa yang mengundurkan diri itu diantaranya adalah Ketua RT 06. Arifin juga menjelaskan, jika Din itu memang mundur diri melalui surat pernyataan.
Disinggung soal pengunduran diri Ketua RT 06 dibawah ancaman dan tekanan, Arifin sontak meradang dan menjawab jika informasi itu tidak benar.
“Kalau salah nanti saya akan tuntut, mana buktinya. Padahal saudara Din memang mengundurkan diri,” bantah Arifin. (ab)
