LPSK Ungkap Istri Ferdy Sambo Terus Mengaku Malu Saat Diasesmen

Kamis, 11 Agustus 2022 | 21:30:43 WIB

RIAUREVIEW.COM --Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) telah melakukan asesmen pertama ke istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, kemarin di rumahnya. Saat asesmen pertama, Putri disebut malu bercerita ke LPSK.

"Ya memang yang terucap hanya itu, 'malu Mbak, malu'. Ya malunya kenapa kita nggak tahu," papar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi di kantornya, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2022).

Edwin mengatakan, berdasarkan tim psikiater LPSK, Putri membutuhkan pemulihan mental. Putri disebut perlu mendapatkan penanganan psikiater.

"Berdasarkan pengamatan psikiater kami, psikiater bilang memang Ibu P ini butuh pemulihan mental. Jadi maksud kami begini, terlepas Ibu P ini adalah pemohon perlindungan ke LPSK dan mungkin juga saksi dalam perkara pidana yang sedang diselidiki, tetapi Ibu P ini secara pribadi butuh penanganan dokter psikiater," ungkapnya.

Edwin menyebut menyudahi asesmen Putri Candrawathi. Menurutnya, keterangan yang diberikan istri Ferdy Sambo akan sama saja.

"Iya kita anggap selesai karena nggak bisa dilanjutkan, artinya juga menurut pandangan dari psikolog kami kalaupun dilakukan lagi, tidak akan banyak yang berubah," paparnya.

Hasil permohonan perlindungan Putri Candrawathi akan diputuskan Senin depan.

"Yang dibutuhkan saat ini untuk Ibu P adalah berobat. Keputusannya (permohonan perlindungan) sepertinya Senin depanlah untuk kita bisa sampaikan," ungkapnya.

Sebelumnya, kondisi Putri Candrawathi masih terlihat trauma meski LPSK sudah mendapat sejumlah keterangan. Hal itu didapat saat LPSK melakukan asesmen ke Putri untuk pertama kalinya.

"Saya mendapat laporan memang masih tampak terguncang, masih ada situasi psikis yang belum stabil. Kadang masih menangis, masih sulit untuk berbicara," papar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi di kantor LPSK, Selasa (9/8).

Edwin mengatakan ada kemungkinan Ibu P diberi layanan psikiatri. Dilihat dari kondisinya, istri Irjen Ferdi Sambo itu membutuhkan rehabilitasi medis.
 

"Tampaknya memang Ibu P membutuhkan layanan psikiatri, bukan layanan psikolog lagi. Yang dibutuhkan layanan psikiatri, artinya sebaiknya memang Ibu P melakukan layanan psikiatri ke dokter, ya psikiater," tutur Edwin.

"Kalau secara penampakan, terlihat adanya depresi. Tapi depresinya kenapa itu buat kami juga masih belum tahu karena sejauh ini belum ada penjelasan yang terang," sambungnya. 
 

Sumber: [detik.com]
 

 

 

Terkini