ANKARA, RIAUREVIEW.COM - Turki kemungkinan akan membeli jet tempur Rusia Su-57 jika Washington memutuskan untuk menangguhkan pengiriman jet F-35 sebagai tanggapan atas pembelian sistem anti-rudal S-400 dari Rusia.
Kerjasama Rusia-Turki pada peralatan militer serta pertukaran teknologi, dibahas selama kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Turki pada tanggal 3 April lalu, ditambah dengan pengiriman jet Sukhoi, yaitu Su-57, yang merupakan rival dari jet temput milik US F-35.
Rusia dan Turki menandatangani perjanjian pinjaman pada Desember lalu untuk memasok sistem pertahanan udara S-400 ke Ankara. Kesepakatan itu memicu perselisihan antara Turki dan Amerika Serikat, dengan ancaman untuk menjatuhkan sanksi terhadap Ankara, karena Washington percaya bahwa senjata tersebut tidak sesuai dengan pertahanan NATO.
Pada hari Jumat (25/5), Putin mengkritik Amerika Serikat karena mencoba memaksa Turki keluar dari kesepakatan dengan Rusia.
Seperti diberitakan Sputnikz (28/5), Kamis (24/5), Komite Angkatan Bersenjata Senat AS merilis rincian tentang versi RUU kebijakan pertahanan tahunannya. Rancangan itu, secara khusus, menyiratkan bahwa pengiriman jet F-35 AS ke Turki harus ditangguhkan sebagai tanggapan atas pembelian sistem antilip Rusia S-400 oleh Ankara.
Jet tempur generasi kelima Rusia Su-57, yang sebelumnya dikenal sebagai Calon Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA), merupakan pesawat demgan tipe "stealth" dibekali dengan mesin double-engine multirole yang dirancang untuk superioritas udara dan penyerangan. Hal ini dilengkapi dengan sistem avionik canggih dan radar array bertahap yang aktif di udara serta dengan berbagai persenjataan presisi tinggi. Jet tempur tersebut melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2010 dan hingga saat ini masih sedang diuji oleh militer Rusia.