RIAUREVIEW.COM --Pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru Edi Natar Nasution - Dastrayani Bibra secara resmi terima SK B1KWK dari DPP Nasdem. Tak hanya Nasdem, pasangan Edi Natar - Dastrayani Bibra juga didukung PPP.
Penyerahan SK B1KWK itu diserahkan langsung oleh Ketua DPD Nasdem Abu Bakar Sidik, kepada Edi Natar-Dastrayani, di Sekretariat Nasdem Pekanbaru, Rabu (28/8/2024).
Usai SK dari Nasdem, pasangan Edi Natar-Dastrayani Bibra, juga menerima SK B1KWK dari PPP.
Edi Natar Nasution mengatakan, dirinya dijadikan sebagai calon walikota bersama Dastrayani Bibra, dalam waktu yang singkat. Namun begitu, kata Edi, dirinya bersama Dastrayani Bibra sudah memiliki cara pandang apa yang harus dilakukan ke depan.
"Saya yang dulu lima tahun wakil gubernur dan pernah menjadi Gubernur Riau, tentu sedikit banyaknya saya tahu kondisi Kota Pekanbaru," ujar Edi Natar didampingi Dastrayani Bibra, usai terima SK B1KWK.
Menurutnya, yang perlu ditata di Kota Pekanbaru ini adalah bagaimana pemimpin mewujudkan kota yang bernilai agamis.
"Jadi ingin kota ini bernilai agamis, unggul, dan bermartabat. Itulah sebenarnya kita lakukan agar Kota Pekanbaru ini bisa tertata dengan baik," sebutnya.
Terkait kapan pendaftaran dan deklarasi, pihaknya menyebut bahwa pendaftaran akan dilakukan pada Kamis (29/8/2024) malam. Hal itu menyesuaikan dengan jadwal pendaftaran pasangan calon lain yang lebih dulu mengatur jadwal dengan KPU Kota Pekanbaru.
"Besok kita akan melaksanakan pendaftaran. Kalau tidak salah Kamis malam setelah Salat Isya di KPU Kota Pekanbaru," katanya.
Sedangkan untuk deklarasi, pihaknya masih menyesuaikan jadwal. Pihaknya bersama tim dan partai pengusung akan menyepakati dulu seperti apa deklarasi besok.
"Untuk deklarasi kita akan rencanakan dengan baik, tentu tidak dengan waktu yang terlalu lama. Kita berharap bisa melaksanakan sekaligus (pendaftaran)," jelasnya.
Ia berharap, dengan kondisi itu para relawan dan mesin partai yang ada bisa bekerja dan bersinergi dengan maksimal dan kompak. Menurutnya, seperti apapun kekuatan kalau tidak kompak itu tidak bisa.
"Potensi kita besar, tapi potensi ini berserak. Nah bagaimana potensi yang berserak ini berubah menjadi sebuah kekuatan, itulah kuncinya," pungkasnya.
Sumber: Cakaplah.com