Pencarian Korban Lion Air JT-610 Diperpanjang Tiga Hari

Rabu, 07 November 2018 | 19:49:47 WIB

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI Muhammad Syaugi menyatakan operasi evakuasi pencarian korban dan puing pesawat Lion Air JT-610 di laut utara Karawang, Jawa Barat, akan diperpanjang kembali.

Penambahan masa evakuasi ini, kata Syaugi, karena pihaknya melihat masih ada potensi korban yang mungkin bisa ditemukan. 

"Kami memutuskan untuk operasi evakuasi kami perpanjang 3 hari khusus untuk tim Basarnas," kata Syaugi yang dilansir CNNIndonesia, di Posko Evakuasi, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/11).

Keputusan perpanjangan ini diambil setelah tim gabungan melakukan koordinasi dan meninjau lokasi titik jatuhnya pesawat. Meski Basarnas akan tetap melanjutkan operasi tim dari instansi lain seperti TNI, Bakamla, Polri, Pertamina, hingga Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai RI (KLKP) dipersilakan menyudahi operasi. 

"Operasi kami perpanjang tiga hari khusus untuk tim Basarnas. Relawan lain kamu ucapkan terima kasih, apresiasi sebesar-besarnya atas sinergitas dan dedikasi yang tunggi sehingga sampai hari ini kita berhasil menemukan 186 kantong jenazah yang sudah kita serahkan kepada tim DVI," lanjut Syaugi. 

Syaugi menerangkan untuk kelanjutan operasi selama tiga hari ke depan, Basarnas memiliki kekuatan 220 orang dan 60 orang penyelam. Sebanyak 40 orang, kata dia, berada di lautan untuk melakukan operasi sementara 20 lainnya berjaga dan siap sedia di posko.

Basarnas akan melanjutkan pencarian di titik lokasi di mana serpihan dan puing pesawat ditemukan, dekat Kapal Victory milik Pertamina, dengan radius 250 meter. Basarnas juga masih akan membuka posko di Tanjung Priok dan Tanjung Pakis, Karawang. 

"Tetap kami buka [posko] yang di sana karena siapa tahu ada nelayan yang menemukan jadi tidak perlu jauh-jauh ke sini," kata Syaugi.

Ini merupakan perpanjangan masa operasi kedua yang diumumkan Basarnas. Syaugi pada Minggu (4/11) silam menyatakan pihaknya akan memperpanjang masa evakuasi apabila korban masih mungkin ditemukan. Jika dalam masa perpanjangan kedua korban masih bisa ditemukan, Syaugi mengatakan tak menutup kemungkinan operasi akan diperpanjang lagi.

"Namun saya katakan tren penemuan sudah menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya," kata dia. 

Atas dasar itu, Syaugi mengatakan pada hari ketiga nanti pencarian akan betul-betul ditutup jika dalam dua hari berturut-turut tak ditemukan lagi korban. Sementara itu, Syaugi mengatakan tim di laut telah menemukan beberapa kantong jenazah meski tak menyebut jumlahnya hari ini.

Selain pencarian korban tersebut, tim SAR pun masih melakukan pencarian bagian kotak hitam (black box) yang menyimpan rekaman kokpit (CVR) pesawat Boeing Air 737 MAX 8 dengan register PK-LQP milik Lion Air tersebut. Baru sebagian kotak hitam yang sudah dievakuasi yakni yang menyimpan data penerbangan pesawat tersebut (FDR).

Kemarin, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengaku pihaknya tetap membutuhkan CVR untuk memperkuat hasil penyelidikan penyebab kecelakaan penerbangan pesawat Lion Air rute Jakarta Pangkalpinang pada pagi 29 Oktober lalu.

Menurutnya, selain percakapan di dalam kokpit, CVR juga merekam suara-suara lain di sana termasuk bunyi-bunyi peringatan. Suara-suara tersebut, katanya, bisa menjadi tambahan informasi dalam investigasi penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

"Jadi kita pengin tahu apa sih diskusi di antara mereka. Kaerna kalau kita hanya menebak, 'Oh, kemungkinan mereka ngomong begini', itukan kita enggak bisa," ujar Soerjanto di atas KRI Banda Aceh 593, Tanjung Priok, Jakut, Selasa (6/11).

Terkini