Presiden Prancis Emmanuel Macron Lecehkan Islam dan Hina Nabi Muhammad, Umat Kristen Bereaksi

Selasa, 27 Oktober 2020 | 16:09:21 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron Lecehkan Islam dan Hina Nabi Muhammad, Umat Kristen Bereaksi //DW News

RIAUREVIEW.COM -- Beberapa negara dunia mulai bereaksi terhadap ucapan Presiden Macron.

Menunjukkan sikap anti terhadap Islam, Macron bahkan menerbitkan ulang karikatur yang menghina Nabi Muhammad.

Hal ini memicu boikot produk Prancis di beberapa negara termasuk Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko.

Berawal dari komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap pemenggalan kepala seorang guru yang pernah mempertontonkan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad di salah satu kelasnya tentang kebebasan berekspresi.

Macron malah mengeluarkan pernyataan anti-Islam di Prancis yang memicu protes di negara-negara Muslim.

Kementerian Luar Negeri Maroko mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa publikasi sistematis kartun semacam itu "mencerminkan kurangnya kedewasaan pelakunya." seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman WARTA EKONOMI, 26 Oktober 2020

Dengan tegas mencela langkah tersebut, dikatakan bahwa "kebebasan individu berakhir di mana kebebasan orang lain dan keyakinan mereka dimulai."

Masyarakat terus mendukung boikot produk Prancis yang diluncurkan melalui kampanye media sosial di seluruh Maroko.

Jalal Chahda, seorang pembawa berita senior di saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar, mengatakan dalam sebuah tweet:

“Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Levantine Arab, dan saya dengan keras menolak dan mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, Utusan Tuhan #Mohammad. Berkah dan damai. ”

Chahda juga melampirkan foto, mengatakan: "Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian."

Itu diikuti oleh komentar dari rekan Muslimnya yang memuji tweet tersebut.
Ghada Owais, presenter Al-Jazeera lainnya yang juga beragama Kristen, mencuit ulang tweet Chahda, mengatakan:

"Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim atau untuk menggeneralisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam."

Seorang pengguna Twitter bernama Ayman Dababneh berkata: "Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara Muslim saya tidak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania,"

Dia juga melampirkan foto yang mengatakan "Saya seorang Kristen terhadap pelecehan Islam."

Michael Ayoub berkata di Twitter: "Saya benar-benar membenci orang yang menghina agama orang lain atau mengejek dia atau utusannya." “Apa yang terjadi di Prancis adalah kemerosotan, dan ini menggarisbawahi bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Alkitab.”

Raymond Maher menulis di akun Twitternya bahwa, “Sejak kemarin, yang saya lihat di newsfeed Facebook saya hanyalah postingan untuk orang Kristen yang mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad, dan begitulah sifat kita di Mesir. Kami adalah satu (Muslim dan Kristen). ”

Di Facebook, puluhan orang Kristen termasuk "Fathi Daniel" dan "Wael Elbatl" memposting gambar dengan komentar serupa yang disertai dengan pujian dari umat Islam.

Pengacara Mesir Nevin Malak juga men-tweet di bawah tagar '#Against menghina nabi' yang mengutip beberapa ajaran Alkitab yang menyerukan untuk menghormati agama lain.*** (ringtimesbali.com)
 

Terkini