JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Mewabahnya virus corona COVID-19 membuat banyak orang takut untuk bepergian, terutama dengan pesawat.
Ada banyak cara untuk terhindar dari virus penyakit seperti corona, seperti mengenakan masker bagi yang sedang flu atau batuk sampai mencuci tangan dengan teratur.
Dilansir CNNIndonesia, pada Jumat (6/3), diketahui ada penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat area duduk terbaik di dalam pesawat agar terhindar dari penularan virus penyakit.
Penelitian terbaru itu menunjukkan bahwa mereka yang duduk di dekat jendela kemungkinan besar terhindar dari penularan virus menular.
Dalam sebuah studi 2018 yang melacak "perilaku, gerakan, dan transmisi penyakit pernapasan yang ditularkan melalui cairan selama penerbangan maskapai lintas benua", sekelompok tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Emory Atlanta menemukan bahwa mereka yang duduk di dekat jendela memiliki lebih sedikit kontak dengan penumpang lain daripada mereka yang duduk di area lain.
Walaupun mereka yang duduk dekat jendela wara-wiri di dalam kabin, mereka tetap terhindar dari penularan virus penyakit karena hanya prosentase pergerakannya hanya 43 persen di sekitar pesawat.
Sedangkan yang duduk di kursi dekat lorong prosentase pergerakannya hingga 80 persen.
Mereka yang duduk dekat jendela rata-rata melakukan 12 kontak dengan penumpang lain, jauh lebih rendah daripada pengguna kursi tengah (58 kontak) dan mereka yang duduk di lorong (64 kontak).
Contoh kasusnya saat seorang penumpang sakit duduk di dekat lorong. Ia akan dengan mudah menularkan virus penyakit kepada penumpang yang duduk di tengah dan samping lorongnya.
Kemungkinan besar juga menularkan virus penyakit kepada penumpang yang duduk di depannya dan di belakangnya, keduanya yang juga duduk dekat lorong.
Namun penelitian ini juga menekankan bahwa risiko penularan virus penyakit relatif rendah dalam penerbangan.
Meski demikian, penumpang pesawat bisa saja tertular virus penyakit jika pramugrari penerbangan sedang sakit, karena pramugari lebih sering bergerak di dalam kabin.
Sebagian besar penumpang yang duduk di dekat lorong dan kursi tengah memiliki kemungkinan terinfeksi 4 sampai 5 persen, sementara penumpang yang duduk dekat jendela lebih aman, dengan peluang infeksi 0 sampai 1 persen.
"Simulasi kami menunjukkan bahwa pramugari yang sedang mengidap penyakit menular dapat menyebabkan sejumlah orang terinfeksi; oleh karena itu, sangat penting bagi pramugari untuk tidak terbang ketika mereka sakit," kata Howard Weiss, salah satu pemimpin penelitian.
Studi ini dilakukan oleh anggota tim yang terbang dalam 10 penerbangan, sebagian besar dengan pesawat Boeing 757, dengan durasi antara 3,5 dan 5 jam dari Atlanta ke lima tujuan di Pantai Barat AS.