RIAUREVIEW.COM--Saat ini pengembangan vaksin Covid-19 buatan Indonesia, Vaksin Merah Putih sedang dilakukan dengan salah satu yang mengikutinya adalah Lembaga Eijkman. Kira-kira berapa efikasi (kemanjuran) nanti?
Walau hingga sekarang vaksin belum selesai, dilihat dari modelik pada mencit menunjukkan adanya antibody. Jika dikonversikan ke manusia minimal 75-80% mungkin bisa tercapai.
"Artinya tadinya tidak ada antibody jadi ada respon luar biasa besar. Konversi ke manusia minimal 75-80% kita harapakan bisa tercapai. Permodelan dengan mencit harusnya tidak jauh dari situ," kata Direktur Eijkman, Amin Soebandrio dalam webinar Beyond Vaksin Gotong Royong, dikutip dari kanal Youtube Narasi Institute, Jumat (21/5/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Amin menjelaskan mengenai efektivitas vaksin terhadap varian yang ada di dunia saat ini. Dia menuturkan jika sejumlah vaksin ditemukan mengalami penurunan efikasi saat di Afrika Selatan mencapai 20%.
"Belum sampai menyebabkan di bawah 50%. Jadi WHO menyatakan vaksin yang saat ini masih bisa dipakai," ungkapnya.
Dia mengatakan di Indonesia varian yang masuk masih kecil. Jika dibandingkan yang terjadi di India saat ini.
Dengan begitu menurutnya masih dapat menggunakan vaksin yang tersedia saat ini. Namun tetap melakukan pemantauan jika vaksin tidak mempan lagi pada varian virus.
"Mempertimbangkan menyesuaikan kami sudah siap dengan teknologi itu. Berbicara dengan Bio Farma apakah kita setiap. Tinggal ganti kasetnya aja lagunya berubah," jelas Amin.
Amin mengatakan untuk vaksin lain seperti influenza, juga harus diganti vaksin 2-3 tahun. Ini dilakukan karena disesuaikan dengan virus yang telah bersirkulasi.
"Terjadi pada vaksin influenza, setiap 2-3 tahun sekali harus diganti vaksinnya harus disesuaikan dengan virus yang bersirkulasi," kata dia.
Sumber: CNBCIndonesia.com
