Sepak Terjang Mayjen Dudung yang Jadi Pangkostrad: Copoti Baliho Habib Rizieq

Sepak Terjang Mayjen Dudung yang Jadi Pangkostrad: Copoti Baliho Habib Rizieq

BEDELAU.COM --Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan rotasi sejumlah perwira tinggi. Salah satu perwira tinggi yang dirotasi ialah Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurrahman.

Mayjen Dudung diangkat dalam jabatan baru sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Pengangkatan itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021tanggal25 Mei2021.
 
Nama Mayjen Dudung menjadi sorotan saat memerintahkan anggota TNI AD mencopot baliho Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Mulanya, sejumlah pria berbaju loreng mencopot baliho Habib Rizieq itu viral di media sosial.
 
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena beberapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Itu perintah saya," ujar Mayjen Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
 
Mayjen Dudung mengatakan semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam hal pemasangan baliho. Mayjen Dudung menyatakan bila perlu FPI dibubarkan saja. Pernyataan itu diucapkan sebelum pemerintah melarang FPI.
 
"Begini, kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," katanya.
 
Profil Mayjen Dudung Abdurrahman
Mayjen Dudung merupakan perwira TNI lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 dari kecabangan infanteri. Setelah lulus, Dudung mengawali karir sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan.
 
Pria kelahiran 19 November 1965 itu ditinggal ayah tercintanya meninggal dunia saat masih berusia kelas 2 SMP. Saat itu, Dudung harus membantu ibunya berjualan kue di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi di Bandung pada 1981.
 
Saat berjualan, ada peristiwa menyedihkan. Seorang tentara menendang kue dagangannya. Peristiwa itulah yang memicu Dudung untuk menjadi seorang tentara.
 
Tekadnya berhasil. Dudung lulus menjadi seorang perwira TNI. Mayjen Dudung dua kali menjadi komandan kodim (dandim). Setelah menjabat Dandim Musi Rawas, ia diangkat menjadi Dandim 0418/Palembang.
 
Karier Mayjen Dudung pun mulai melesat setelah menjadi Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada 2010. Ia lalu diangkat menjadi Danrindam II/Sriwijaya. Pria yang pernah menjadi loper koran ini lalu dipromosikan sebagai Dandenma Mabes TNI.
 
Lalu pada 2015, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Wagub Akmil hingga 2016. Setelahnya, jenderal bintang dua itu menjadi staf khusus KSAD dan Waaster KSAD.
 
Hingga pada 2018, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Gubernur Akmil. Lalu ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020 menggantikan Letjen Eko Margiyono.
 
Sumber: [detik.com]

Berita Lainnya

Index