PDIP Tunggu Timing Tepat soal Koalisi dengan Gerindra di 2024

PDIP Tunggu Timing Tepat soal Koalisi dengan Gerindra di 2024

RIAUREVIEW.COM --Gerindra secara tegas menyampaikan keinginan berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024. PDIP mengatakan kerja sama antarpartai memang dibutuhkan sebagai semangat gotong royong untuk mewujudkan kepentingan nasional.

"Bagi PDI Perjuangan, kerja sama strategis dengan parpol lain seperti Gerindra, Golkar, PKB, PPP, PAN, PKP, Perindo, dan parpol lainnya ditempatkan dalam semangat gotong royong bagi terwujudnya cita-cita, tujuan, dan kepentingan nasional Indonesia," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Senin (29/11/2021).
 
Kerja sama ini disebut Hasto amat dibutuhkan terlebih dalam situasi pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda usai, apalagi sekarang ditemukan varian Omicron di Afrika Selatan. Semua parpol, kata dia, harus menggalang kerja sama dan mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas segalanya.
 
"Hal itulah yang menjadi konsentrasi utama PDIP dan dijadikan sebagai skala prioritas, termasuk memberikan dukungan atas kepemimpinan Indonesia di G20 dan juga persiapan penyelenggaraan Pemilu tahun 2024," ujar Hasto.
 
Hasto menilai pernyataan Muzani terkait koalisi dengan PDIP merupakan pengakuan pentingnya kerja sama strategis. Terlebih PDIP memiliki basis ideologis yang kuat yang menempel di rakyat.
 
"Apa yang disampaikan oleh Pak Muzani untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan menunjukkan pengakuan beliau tentang pentingnya kerja sama strategis tersebut. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari potret PDIP sebagai partai yang memiliki basis yang kuat secara ideologis, mengakar di tengah rakyat, dan juga karena visinya bagi tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara," ujarnya.
 
Hasto menegaskan PDIP tidak pernah membajak partai lain untuk bekerja sama dengannya. Jika ada partai yang merasa nyaman, Hasto meyakini itu karena etika PDIP terhadap partai lain.
 
"Kami tidak pernah membajak kader partai lain terlebih dengan menggunakan bujuk rayu tertentu. Mungkin etika politik yang dijalankan oleh PDIP inilah yang membuat partai-partai lain merasa nyaman kerja sama dengan PDIP. Terlebih PDIP berpegang pada moralitas satunya kata dan perbuatan yang penting dalam kerja sama politik," ujarnya.
 
Hasto menyebut saat ini PDIP belum berbicara terkait koalisi. Dia menegaskan masih fokus dalam penanganan pandemi. Hasto menyebut pembahasan koalisi akan dibahas jika tahapan pemilu sudah ditetapkan.
 
"Meskipun demikian, terkait kerja sama Pilpres 2024, saat ini lebih difokuskan untuk mengatasi pandemi, momentum kerja sama dalam rangka pilpres akan tiba ketika tahapan-tahapan telah ditetapkan dan menunggu timing yang tepat," kata Hasto.
 
Sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani berbicara keinginannya berkoalisi dengan PDIP. Dia mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang tidak bisa dijangkau hanya satu kekuatan. Hal itulah, menurut Muzani, menunjukkan perlunya kerja sama untuk menyatukan kekuatan. Dia menyebut Gerindra dan PDIP merupakan kekuatan yang besar.
 
"Secara geografis Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta dan sekitar 17 ribu pulau, tidak mungkin satu kekuatan bisa menjangkau seluruhnya. Itu lah yang menyebabkan semua kekuatan politik harus bekerja sama membangun masa depan Indonesia dan menyatukan diri dalam satu kekuatan. PDIP dan Gerindra adalah kekuatan besar," kata Muzani di Semarang, Minggu (28/11).
 
Muzani lantas mengatakan cita-cita Gerindra yang belum terwujud ialah menjadikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden. Muzani lalu menyampaikan harapannya dapat bekerja sama dengan PDIP untuk maksud tersebut.
 
"Kita sama-sama bercita-cita membangun Indonesia dan kita sama-sama membela kepentingan rakyat. Kenapa kita tidak bekerja sama untuk mencapai tujuan itu. Untuk apa kita pengkerengan yang membuat kegaduhan, padahal kita bisa bekerja sama," ujar Wakil Ketua MPR itu.
 
 
Sumber: [detik.com]

 

Berita Lainnya

Index