terlibat Peredaran Sabu 5 Kg, Ipda YR Bakal Dipecat Dengan Tidak Hormat

terlibat Peredaran Sabu 5 Kg, Ipda YR Bakal Dipecat Dengan Tidak Hormat
Oknum polisi yang ditangkap Polda Riau lantaran menjadi Penggendong 5 kg sabu (foto: riauaktual.com)

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Tak hanya pidana penjara, Ipda YR juga terancam menerima sanksi pemecatan dengan tidak hormat (PDTH). Pasalnya, oknum personil Polres Rokan Hilir terlibat peredaran narkoba jenis sabu seberat 5 kilogram. 

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal menegaskan, pihaknya akan menindak tegas anggota Polri yang terlibat peredaran narkoba. Sanksi diberikan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku 

"Prinsipnya, kita akan tindak tegas, setegas-tegasnya, saya akan pecat anggota kepolisian sesuai mekanisme," kata Irjen M Iqbal, Rabu (16/3). 

Pernyataan itu diungkapkan jendral bintang dua ini, lantaran satu anggota kepolisian yang bertugas di Kepolisian Resor Rokan Hilir (Rohil) terlibat dalam peredaran gelap narkotika.

"Lebih baik memecat 1,2,3 oknum, daripada dia merusak nama baik institusi kebanggaan kami. Kalau sudah kotor oleh oknum, bagaimana Polri akan mendapat kepercayaan dari masyarakat," kata mantan Kadiv Humas Polda Riau.

Terhadap oknum tersebut, pihaknya akan memberikan sanksi PTDH. Sanksi itu diberikan didukung dengan yang kuat.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menyebut bahwa oknum kepolisian tersebut inisial YR (38), bersamanya didapatkan barang bukti berupa 5 Kg narkotika jenis sabu. "Tersangka menyimpan narkotika jenis sabu sebanyak 5 bungkus merek teh cina didalam sebuah tas warna hitam," papar Kombes Pol Sunarto.

Oknum tersebut ditangkap pada Kamis (10/3) malam di Jalan Tuanku Tambusai Gang Sabar Kelurahan Wonorejo, Marpoyan Damai. Penangkapan ini berawal dari informasi yang didapat bahwa dilokasi penangkapan sering terjadi transaksi narkoba.

Dari hasil interogasi, oknum tersebut mengakui bahwa dirinya berperan sebagai 'tukang gendong' (penjemput dan pengantar) sabu yang ditugaskan oleh seseorang inisial AL.

"Tersangka YR mengaku barang tersebut milik AL, selanjutnya dilakukan pengejadan kerumahnya di Jalan Bukit Sentosa, namun tersangka AL melarikan diri," singkat Narto.

Tersangka YR dijerat Pasal 114 ayat (2) jo pasal 112 ayat (2) UU RI no 35 Tahun 2009 Ttg narkotika dengan an aman hukuman mati, atau penjara seumur hidup, atau penjara paling lama 20 tahun.

 

 

Sumber: riauaktual.com

Berita Lainnya

Index