BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM--Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau melaksanakan sosialisasi pencegahan Stunting dengan inovasi MPASI kepada ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita di Desa Sepahat Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, Senin (7/08/2023)
Stunting adalah masalah pertumbuhan yang terjadi pada anak akibat kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan awal. Pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan sehat dan mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/1) dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.
Penyuluhan ini disampaikan oleh anggota KKN Universitas Riau , Misbahul Badra atau yang akrab dipanggil Misbah dalam rangka pencegahan stunting. Misbah menyampaikan kepada partisipan mengenai bahayanya stunting dan ciri-ciri anak yang terkena stunting serta bagaimana cara mencegah stunting sejak dini dengan inovasi MPASI.
Kegiatan ini dibimbing oleh Prof. Dr. Drs. Ashaluddin Jalil, MS selaku dosen pembimbing lapangan. Kegiatan ini melibatkan ibu hamil dan ibu yang memiliki balita serta turut mengundang 2 ketua posyandu dan bidan desa. Dalam penyuluhan ini mahasiswa telah berkonsultasi dengan bidan desa serta staf desa mengenai angka stunting di Desa Sepahat.
Tidak hanya penyuluhan mahasiswa juga membagikan bubur kacang hijau kepada partisipan sebagai contoh makanan sehat yang dapat mencegah stunting karna kacang hijau mempunyai segudang manfaat bagi tubuh dari sumber protein, serat yang tinggi, dan probiotik yang bagus untuk pencernaan.
Diharapkan dengan diadakannya penyuluhan stunting ini ibu hamil dan ibu yang memiliki balita serta calon ibu dapat pemahaman mengenai bahaya stunting dan bagaimana cara terhindar dari stunting.
