Akses Akun Uang Digital Beraset Rp5,1 M, Korban hingga Luar Negeri

Akses Akun Uang Digital Beraset Rp5,1 M, Korban hingga Luar Negeri
Tim Subdit V Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Riau/foto: cakaplah.com

RIAUREVIEW.COM --- Tim Subdit V Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Riau mengungkap kasus illegal fishing dan illegal akses crypto dengan aset mencapai Rp5,1 miliar. Satu tersangka berinisial DA alias Donny (35) diamankan.

Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi mengatakan, pengungkapan dipimpin oleh Kasubdit V Kompol Fajri, di Perum Damai Langgeng Blok I Nomor 2 Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru.

"DA berperan sebagai pelaku utama illegal fishing dan illegal akses crypto," ujar Nasriadi didampingi Kabid Humas Polda Riau, Kombes Hery Murwono dan Kasubdit V Kompol Fajri saat jumpa pers di Mapolda, Kamis (11/1/2034).

Nasriadi menjelaskan, pengungkapan berdasarkan informasi masyarakat tentang adanya dugaan tindak pidana illegal akses terhadap dompet digital Crypto Metamask. Tim langsung melakukan penyelidikan.

Tim menemukan link palsu https://edgeware.holders-info-rewards.com yang menirukan situs https://www.edgeware.io. Tujuannya agar setiap orang yang mengklik link phising tersebut akan terpancing dan mengisi data dompet digital miliknya ke link phising pelaku.

"Kemudiam dari data yang didapatkan, pelaku masuk ke akun dompet digital korban dan menguasai dompet digital tersebut," tutur Nasriadi.

Dari penyelidikan yang dilakukan, tim mengetahui pemilik link adalah DA dan menangkapnya. Pengakuan tersangka, dirinya membuat link palsu akun Metamask (Dompet Digital Crypto) dan menyebarkan ke media sosial Facebook dan Discord.

"Link palsu tersebut berisi Pemberitahuan Peringatan Penutupan Akun Metamask sehingga korban memasukkan ID password Metamask asli miliknya. Kumpulan ID Password Metamask (Dompet Digital Crypto) para korban akan tersimpan ke email penampung milik tersangka," Cakap Nasriadi.

Selanjutnya, jelas Nasriadi, tersangka memasukkan ID password korban di link asli Metamask sehingga mengetahui isi saldo akun tersebut. Kemudian saldo tersebut dikirim ke akun Indodax tersangka untuk dilakukan pembelian koin ETH (Ethereum).

"Setelah Koin ETH (Ethereum) di beli maka tersangka akan menunggu harga Koin ETH naik untuk dijual kembali. Hasil penjualan koin ETH dikonversikan ke nilai rupiah dan ditransferkan ke rekening tersangka," papar Nasriadi.

Kegiatan ilegal ini sudah digeluti tersangka DA dari tahun 2017 hingga 2024. "Total aset yang diperileh oleh tersangka dari kegiatam itu lebih kurang Rp5,1 miliar," kata Nasriadi.

Para korbannya, kata Nasriadi, tidak hanya masyarakat Riau tapi juga provinsi lain di Indonesia hingga luar negeri. "Di luar negeri mereka masuk dari discord seolah-olah milik luar negeri, yang mereka gamers-gamers," tutur Nasriadi.

Selain tersangka, kepolisian juga mengamankan barang bukt rumah dan kendaraaan mewah. Di antaranya rumah senilai Rp2 miliar, satu unit Rubicon seharga Rp900 juta, Range Rover seharga Rp900 juta, BMW seharga Rp400 juta, sepeda motor Ninja S, RX King , Custom dan Vespa.

Disita juga satu unit laptop seharga Rp60 juta, Hp Samsung Z4 seharga Rp30 juta. "Juga disita sejumlah rekening milik tersangka (di BNI, Mandiri dan BRI) dengan total Rp.985 juta," ungkap Nasriadi.

Atas perbuatan itu, tersangka dijerat dengan Pasal 32 Ayat (2) Jo Pasal 48 Ayat (2) dan/atau Pasal 32 Ayat (1) Jo Pasal 48 Ayat (1) dan/atau Pasal 30 Ayat (2) Jo Pasal 46 Ayat (2) Undang-Undang (UU) RI Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Ancaman hukumannya 9 tahun penjara dengan denda Rp3 milar. Saat ini, kami masih mrngembangkan kasus apakah tersangka bermain sendiri atau ada orang lain," pungkas Nasriadi.

 

 

 

SUMBER: CAKAPLAH.COM

Berita Lainnya

Index