RIAUREVIEW.COM --DPRD Provinsi Riau mendapatkan laporan jika kepala sekolah (Kepsek) yang dimutasi Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution akhir tahun lalu, kini nasibnya terkatung-katung. Sampai saat ini nasibnya juga tidak jelas.
"Pergeseran pejabat, mutasi kepala sekolah tidak didesain dengan baik. Kepala Sekolah yang dinonjobkan sampai sekarang tidak tahu harus kemana," ujar anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat kepada CAKAPLAH.com, Kamis (18/1/2024).
Ia mengatakan ada Kepala Sekolah yang diturunkan jabatannya namun tidak dipindahkan, melainkan tetap mengajar di sekolah lamanya. Kondisi ini kata Ade mengganggu secara psikologis.
"Itu secara psikologis dalam dunia pekerjaan apapun itu tidak sehat. Pemprov tidak pernah mendesain dengan baik, desain yang ada itu kondisional aja. Padahal kan dunia pendidikan tidak bisa kondisional seperti itu. Harus terencana dengan baik. Karena yang dibangun itu manusia," Cakapnya.
Namun dikatakan Ade itu tergantung pimpinan. "Kita lihat itu dunia pendidikan Riau kacau balau. Harusnya kan kalau mau rolling kepala sekolah itu, kepala sekolah yang ini harus dipersiapkan dulu (mau dikemanakan). Karena mereka itu tahu kalau mereka dinonjobkan itu, malam hari sebelum besok pelantikan. Mereka belum persiapan misalnya untuk jadi pengawas dan lainnya, terus mau dikemanakan mereka, disuruh ngajar di sekolah yang sama itu tak sehat. Mau mundur mereka tak mungkin, mereka itu abdi negara," ucapnya.
Disampaikan Ade, mutasi Kepsek tersebut merupakan bentuk kegagalan desain Pemprov Riau di masa kepemimpinan Edy Natar.
"Tingkat angka putus sekolah di Riau mencapai 42 ribu. Ditambah desain perencanaan pendidikan yang seperti ini. Ini bukan persoalan main - main," tukasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali melantik kepala sekolah (Kepsek) SMA/SMK negeri di kabupaten kota sebanyak 226 orang, Rabu (27/12/2023) di Gedung Daerah Riau. Pelantikan dipimpin oleh Gubernur Riau dalam hal ini diwakili Plh Asisten III Sekdaprov Riau, Aryadi.
Sumber: cakaplah.com
