RIAUREVIEW.COM --Setelah lima tahun ditunggu memiliki waduk baru, akhirnya 100 persen pembangunan waduk baru untuk sumber air baku di Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis siap untuk difungsikan.
Proyek waduk dimulai sekitar enam bulan lalu tersebut, di atas lahan sekitar 3,4 hektar dengan kapasitas 80 ribu meterkubik air baku, siap diolah menjadi air bersih untuk kepentingan masyarakat ini diresmikan oleh Ir. Sahril, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera BWSS III Pekanbaru, Jumat (2/2/24) siang.
Didampingi Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso waduk ini sudah disiapkan mesin intek untuk menyalurkan air baku dengan kemampuan 50 liter perdetik.
Kepala BWSS III Pekanbaru, Ir Sahril mengatakan, dengan kapasitas isi waduk tersebut akan bisa dimanfaatkan sekitar 4.000 jiwa atau 800 kepala keluarga (KK).
Selain waduk yang berada di belakang Lapangan Golf dan bersebelahan dengan Hutan Kota Bengkalis Desa Wonosari, juga dibangun pipanisasi sepanjang 1,4 kilometer ke intalasi milik Perumda Air Minum Tirta Terubuk Bengkaks di Jalan HR Soebrantas dengan itu air baku bisa langsung digunakan.
Untuk pasokan air baku di waduk, selain tadah hujan juga memanfaatkan kanal dari perkebunan PT. Meskom Agro Sarimas sehingga debet air di waduk akan selalu terjaga khususnya pada saat musim kemarau.
"Dalam menghadapi musim kemarau yang berdampak debet air waduk turun kita akan berkerja sama dengan PT. MAS dengan dimanfaatkan air dari kanal dialirkan ke waduk," katanya lagi.
Peresmian waduk "BWS Sumatra III Pekanbaru Intake Wonosari" dengan anggaran proyek bersumber dana APBN sebesar Rp33,2 miliar tersebut ditandai dengan syukuran serta pemotongan tumpeng.
Sementara itu, Wabup Bengkalis Bagus Santoso mengapresiasi BWSS III Pekanbaru yang telah membangun waduk demi memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih nantinya.
"Kami atas nama bupati dan warga masyarakat Bengkalis mengucapkan terima kasih ke pemerintah pusat atau Presiden Jokowi dan kita harapkan BWSS III Pekanbaru akan terus menganggarkan pembangunan waduk baik itu di Rupat, Bukit Batu dan Mandau," harap Bagus.
Pemanfaatan keberadaan waduk selain sumber air baku, juga sedang dijajaki segala kemungkinan seperti akan dimanfaatkan untuk pariwisata dan olahraga air.
"Kita koordinasi dengan dinas pariwisata agar segera dimanfaatkan tentu melalui proses kajian," kata Bagus.**
Sumber: cakaplah.com
