RIAUREVIEW.COM --Bupati Rokan Hilir (Rohil) mengungkapkan bahwa 90 persen kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) unsurnya kesengajaan. Pelaku melakukan pembakaran untuk membuka lahan untuk perkebunan dan pertanian.
Hal itu disampaikannya saat memimpin apel siaga Karhutla tingkat kabupaten di Taman Budaya Batu Enam, Bagan Punak, Selasa (19/3/2024).
‘’Umumnya mereka membuka lahan dengan cara konvensional, ini harus segera diatasi. Hanya sebagian kecil saja yang merupakan kejadian alam,’’ jelasnya.
Apel siaga Karhutla dihadiri Ketua DPRD Rohil Maston, Sekda, Pasi Ops Kodim 0321 Rohil, Kapolres Rohil AKBP, Kasi Intel Kejari Rohil , Kepala OPD, Camat, Danramil, Kapolsek, Perwakilan perusahaan, Manggala Agni dan undangan lainya.
Bupati Rohil mengatakan saat musim kemarau perlu waspada karena setiap musim kemarau di Rohil kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Apel Siaga Darurat Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan ini untuk memastikan kesiapan Satgas Penanggulangan Kebakaran hutan dan lahan, peralatan maupun personil menjalankan tugas bersama," jelas Afrizal Sintong.
Ditambahkan Afrizal Sintong, sesuai Instruksi Presiden Nomor : 11 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan perlu upaya penanggulangan Karhutla yang lebih optimal, ringan dan cepat dengan melibatkan tiga unsur utama yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
Bupati menyebutkan, Kabupaten Rokan Hilir sendiri hingga saat ini, Karhutla telah terjadi di Kecamatan Kubu Babussalam, Bangko dan Sinaboi.
‘’Telah dapat dikendalikan namun ancaman bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan telah berada di depan mata,’’ ingat Afrizal Sintong. ***
Sumber: goriau.com
