Pasca OTT KPK, Sejumlah Pejabat Pemko Pekanbaru Trauma hingga Ganti Nomor HP?

Pasca OTT KPK, Sejumlah Pejabat Pemko Pekanbaru Trauma hingga Ganti Nomor HP?

RIAUREVIEW.COM --Pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru disinyalir trauma. Apalagi sudah ada tersangka dari kasus dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Eks Pj Walikota Risnandar Mahiwa dan Sekda Indra Pomi Nasution.

KPK sudah menetapkan Risnandar Mahiwa, Sekda Indra Pomi dan Plt Kabag Umum Setdako Pekanbaru Novin sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi di lingkungan Pemko Pekanbaru.

Imbas dari OTT tersebut, sejumlah OPD ikut diperiksa dan digeledah oleh KPK. Penggeledahan berlangsung lebih dari sepekan pasca penetapan tiga tersangka dan kemungkinan masih akan berlangsung ke OPD lainnya.

Penggeledahan yang dilakukan oleh KPK tak sampai di kantor OPD saja, namun hingga ke rumah pejabat yang bersangkutan. Pemeriksaan dilakukan bahkan sampai malam di kantor OPD hingga rumah pejabat yang bersangkutan.

Sejumlah pejabat yang diperiksa diduga trauma. Tak hanya mereka diperiksa, tapi pejabat yang tidak diperiksa pun tampak cemas apabila dipanggil KPK.

Sejumlah pejabat tampak was-was ketakutan saat mendengar KPK melakukan penggeledahan terhadap sejumlah OPD.

Tak hanya itu, mereka yang sudah diperiksa KPK bahkan tak ingin memberikan keterangan. Parahnya lagi, ada pejabat yang diduga sudah mengganti kontak handphone pribadinya.

Pasalnya, ada pejabat yang kini nomor handphone-nya sudah tidak aktif sejak digeledah KPK. Bahkan saat dihubungi sudah tidak aktif.

Di samping itu, jabatan Sekda yang ditinggal Indra Pomi Nasution, kini masih kosong. Jabatan strategis itu kini tak lagi menjadi rebutan sejumlah pejabat eselon II Pemko Pekanbaru. Bahkan ada pejabat yang ditawari Plh Sekda malah menolak dan bahkan tak mau jabatan tersebut.

Mereka menolak lantaran tak ingin terlibat kasus serupa yang menjerat pejabat sebelumnya.**

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index