RIAUREVIEW.COM --- Kejadian kebakaran di Kota Pekanbaru pada tahun 2025 ini menjadi perhatian. Saat ini kasus kebakaran sudah mencapai 131 kejadian, baik bangunan maupun lahan.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho pun menyoroti banyaknya kejadian kebakaran selama delapan bulan ini. Ia mendorong time respons tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru bisa di bawah tujuh menit.
Saat ini time response tim DPKP Kota Pekanbaru berkisar sepuluh menit. Mereka dalam durasi tersebut sudah menjangkau lokasi kebakaran untuk memadamkan api.
"Maka kami bakal menambah armada damkar, agar armada ini bisa menjangkau seluruh kecamatan. Lalu time response lebih cepat," jelasnya, Minggu (7/9).
Kebanyakan sumber api dalam kebakaran itu muncul karena arus pendek listrik. Ia berkomunikasi dengan PLN agar ada standar pemasangan instalasi di pemukiman dan gedung.
"Apabila kondisinya sudah tidak layak, biasanya selama 15 tahun, maka harus diganti," ujarnya.
Agung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kondisi instalasi listrik di tempatnya masing-masing. Mereka juga bisa mencegah terlalu banyaknya teralis di rumah.
"Kejadian beberapa waktu lalu, korban tidak bisa menyelamatkan diri karena bangunannya penuh dengan teralis," ungkapnya.
Dirinya juga mendorong DPKP Kota Pekanbaru untuk aktif memberi edukasi kepada warga dan pengelola gedung. Mereka bisa belajar banyak cara memadamkan api menjelang petugas damkar tiba di lokasi.
"Sekaligus tata cara evakuasi dari dari bangunan yang terbakar, sehingga bisa menyelamatkan diri dari kebakaran," pungkasnya.
Sumber: Riauaktual.com
