JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring meminta Prabowo Subianto tegas memutuskan cawapres. Tifatul menyebut cawapres rekomendasi ijtimak ulama harus dijalankan.
"Kalau sudah nanya ke ulama kan bagus, nanya ke ulama bukan ke dukun. Habis nanya, dijalankan. Kalau nggak untuk dijalankan, ngapain nanya," kata Tifatul yang dilansir detikcom, Sabtu (4/8/2018).
Selain merekomendasikan Prabowo sebagai capres, Ijtimak Ulama merekomendasikan dua nama cawapres yakni ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Abdul Somad menyatakan menolak menjadi cawapres, sedangkan Salim Segaf menegaskan kesiapan mendampingi Prabowo.
"Kita ini bukan minta sedekah. Anda mau apa nggak, jantan jawab, iya-iya nggak-nggak, gitu. Kita sudah lama pengalaman, yang setia dengan Gerindra dari dulu sampai sekarang ya PKS. Nah sekarang dia kalau mau cari yang lain silakan, monggo aja, keputusan kan di dia. Kita sudah tawarkan, dia mau cari yang lain, ya silakan," sambung Tifatul.
Tifatul menyebut waktu pendaftaran capres/cawapres yang mepet harus segera disikapi dengan menentukan pasangan calon. Tifatul menolak bila urusan elektabilitas dijadikan alasan belum diputuskannya cawapres Prabowo.
"Waktu itu yang datang ke ijtimak ulama adalah perwakilan Gerindra, PKS dan PAN, ya kalau sudah nanya dijawab, ya jalankan maksud saya," tegas Tifatul.
"Saya kan bilang tegasin saja tinggal jawab, (kalau) 'saya maunya bukan PKS' ya sudah selesai. Jangan plin-plan, kenapa diulur-ulur? Jadi kami pun (nanti) akan bersikap," tutur Tifatul.
Soal rekomendasi Ijtimak Ulama, Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) menyurati parpol yang mengikuti Ijtimak Ulama. PA 212 ingin parpol-parpol mematuhi keputusan yang dibuat dari Ijtimak Ulama.
"Pagi tadi saya menerima surat dari PA 212, menegaskan koalisi yang disebutkan dalam surat tersebut wajib mengikuti Ijtimak Ulama,"ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno.
