RIAUREVIEW.COM --Aktivitas penyeberangan lintasan Bengkalis-Pakning lumpuh total sejak Senin (3/11/2025) siang.
Satu-satunya kapal motor penyeberangan (KMP) Swarna Putri dilaporkan mengalami kerusakan mesin saat bersandar di Pelabuhan Pakning, menyebabkan ratusan penumpang dan kendaraan tertahan berjam-jam tanpa kepastian.
"Sudah dua jam di atas kapal, tapi belum juga jalan. Ternyata Swarna Putri rusak, sekarang lagi diperbaiki," keluh Alfan, salah satu penumpang yang terjebak antrean panjang saat dihubungi melalui telepon.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis terkait penyebab kerusakan kapal tersebut.
Kondisi ini makin diperparah karena KMP Mutiara Pertiwi II, kapal lainnya yang biasa melayani rute sama, juga mengalami gangguan teknis.
Kapal milik PT Atosim Lampung Pelayaran itu baru selesai menjalani docking tahunan pada akhir September lalu, namun kembali rusak pada bagian rubber joint sejak Jumat (31/10/2025) malam.
"Sekarang cuma Swarna Putri yang beroperasi. Tapi setelah ikut rusak, otomatis jalur ini lumpuh total," ujar Rozepa, Kepala Pos KSOP IV Pelabuhan Air Putih, Sabtu (1/11/2025).
Rozepa memperkirakan, perbaikan KMP Mutiara Pertiwi II memakan waktu sekitar dua minggu tergantung kecepatan pengiriman suku cadang.
"Kalau alatnya cepat datang, dua minggu bisa selesai. Tapi kalau kiriman lambat, ya makin lama juga," katanya.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan mengular panjang hingga ke luar area pelabuhan.
Banyak penumpang frustrasi karena kondisi ini disebut sudah berulang setiap tahun tanpa solusi nyata.
"Krisis kapal Roro ini sudah lama. Pemerintah daerah seperti tutup mata. Di Siak saja, kalau pelayanan publik bermasalah, bupatinya langsung turun tangan. Di Bengkalis, diam saja," ujar Putra, warga Bengkalis yang bekerja di Siak Sri Indrapura.
Petugas pelabuhan bahkan terpaksa mengunci pagar dermaga untuk mencegah kendaraan menerobos antrean.
"Setelah mobil trip pertama masuk, pintunya langsung saya gembok," ujar Maurend KJ, petugas pengatur kendaraan yang tampak kelelahan di bawah terik matahari.
Ia menambahkan, petugas akan mewajibkan tukang ojek pelabuhan memakai rompi khusus agar tidak disalahgunakan penumpang yang ingin memotong antrean.
"Supaya jelas mana tukang ojek sungguhan, nanti wajib pakai rompi dan hanya boleh antar sampai pintu dermaga," tegasnya.
Selain Swarna Putri dan Mutiara Pertiwi II, tiga kapal Roro lain juga belum beroperasi. KMP Swarna Darma dan KMP Bahari Nusantara masih menunggu giliran docking. KMP Permata Lestari belum selesai diperbaiki pasca insiden kebakaran beberapa waktu lalu.
Kondisi ini membuat jalur laut Bengkalis nyaris lumpuh total, berdampak langsung pada mobilitas warga, pasokan logistik, hingga aktivitas ekonomi antarwilayah.
Sumber: Riauaktual.com

