JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Juergen Klopp dinilai sudah sukses memaksimalkan potensi para pemain Liverpool. Salah satu faktornya adalah gestur-gesturnya yang memotivasi.
Klopp menangani Liverpool sejak pertengahan musim 2015/2016. Di musim perdananya, manajer asal Jerman itu langsung membawa The Reds ke dua final kendati belum berujung ke trofi.
Liverpool jadi runner-up di Liga Europa dan Piala Liga Inggris pada musim itu. Lalu di musim keduanya, yang mana jadi musim penuh pertamanya di Liverpool, Klopp membawa tim kembali ke Liga Champions.
Pada musim 2017/2018 lalu, Klopp mengantarkan Liverpool menjejak final lain yakni Liga Champions kendati kembali harus puas jadi runner-up. Sementara di Premier League, Liverpool finis di zona Liga Champions lagi.
Musim ini Liverpool menunjukkan diri sebagai salah satu kandidat kuat juara Premier League. Anak-anak Merseyside mengawali empat pekan pertama dengan sempurna dan memimpin klasemen. Dengan 12 poin, Liverpool unggul selisih gol atas Chelsea dan Watford.
Bagi legenda Jerman Lothar Matthaeus, Klopp adalah salah satu pelatih yang sukses memaksimalkan potensi-potensi pemainnya. Dalam kemampuan ini, dia sejajar dengan Pep Guardiola.
Salah satu hal yang menonjol dari Klopp adalah gesturnya yang membuat para pemain bersemangat dan positif.
"Tidak hanya Pep Guardiola yang membuat pemain-pemain menjadi lebih baik, Klopp pun begitu. Dia juga seorang motivator, dan bukan cuma dengan kata-kata saja," ujar Matthaus dilansir Liverpool Echo dan detiksport.
"Ketika Liverpool mencetak gol, dia akan melompat atau berlari ke arah pemain. Itu bukan akting, itu yang dia rasakan di dalam hatinya. Para pemain pun merasa dia menjadi salah satu dari mereka."
"Klopp seperti ayah kedua bagi para pemain muda, berbicara dan membantu mereka. Dia tak pernah 'mematikan' pemain, dia selalu ada di sisi mereka. Itu adalah alasan yang sangat penting kenapa dia mendapatkan hasil-hasil bagus," tutur mantan libero andal itu.
