Aksi Unjuk Rasa dari BEM di Prov. Riau

Aksi Unjuk Rasa dari BEM di Prov. Riau
Aksi Unjuk Rasa dari BEM SI Prov. Riau

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Telah berlangsung Aksi Unjuk Rasa dari BEM SI Prov. Riau dengan jumlah 500 orang, yang terdiri dari gabungan Bem Universitas Riau, Universitas Abdurrab, Universitas Politeknik Caltex Riau dan Universitas Muhammadiyah, Pekanbaru, Senin (24/9).

Aksi massa menuntut:

1.Mendesak pemerintah untuk menuntaskan target program Perhutanan Sosial seluas 4,38 juta Hektare dan Tanah Objek Reforma Agraria seluas 9 juta Hektare.

2. Menuntut pemerintah untuk mempercepat penyelesaian konflik agraria di Provinsi Riau.

3. Menuntut Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden terhadap redistribusi reforma agraria di Provinsi Riau.

4. Menuntut Pemerintah untuk membuat sentra-sentra produksi lokal atas pangan sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.

5. Menuntut Pemerintah dalam menstabilkan nilai perekonomian nasional.

6. Mengecam segala tindakan pengebirian demokrasi, ancaman-ancaman premanisme, regulasi yang mengkoptasi kegiatan mahasiswa didalam kampus ataupun diluar kampus yang menyebabkan ruang-ruang aspirasi dan pergerakan di belenggu.

7.Mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian serta Kapolri untuk mencopot setiap Polisi yang bertindak represif dan meminta Kapolri serta Presiden Republik Indonesia meminta maaf secara terbuka kepada mahasiswa se-Indonesia terhadap tindakan represif di medan pada kamis (20/9).

Rangkaian kegiatan Aksi sebagai berikut :

1. Massa Aksi dari BEM Unri, BEM Abdurrab, BEM Universitas Muhammadiyah dan BEM Universitas Politeknik Caltex Riau datang dan berkumpul di pintu masuk gedung DPRD Prov. Riau, selanjutnya massa aksi meminta untuk bisa masuk kehalaman kantor DPRD Prov. Riau guna melaksanakan Sholat Ashar, namun atas pertimbangan situasi dan kondisi, mahasiswa tidak bisa masuk dan kemudian melaksanakan sholat berjamaah di Jl. Sudirman Pekanbaru.

2. Pukul 16.10 Wib, massa aksi kembali berkumpul di pintu masuk gedung DPRD Prov. Riau dan melaksanakan Orasi secara bergantian dari masing masing perwakilan BEM pada masing masing Universitas yang ikut serta, pada orasinya massa aksi terus menyampaikan kekecewaan kekecewaan pada kinerja pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil, massa aksi juga meminta untuk dapat masuk kedalam gedung DPRD Prov. Riau.

3. Pukul 16.35 Wib, Massa Aksi mencoba terus masuk ke gedung DPRD Prov. Riau dengan mencoba mendorong barisan aparat keamanan, yang mengakibatkan terjadinya aksi dorong dorongan antara massa aksi dengan pihak keamanan.

4. Pukul 17.10 Wib, ketua DPRD Prov. Riau Hj. Septina Primawati keluar dari gedung DPRD Prov. Riau dan menemui Masa Aksi yang berada di depan pintu gerbang DPRD Prov. Riau, selanjutnya Mahasiswa kembali melakukan Orasi dan menyampaikan tuntutan dari BEM Se-Riau didepan Ketua DPRD Prov. Riau, yaitu:

A. Meminta kepada pihak berwajib, KPK dan pihak berwenang lainnya untuk menuntaskan, menyelesaikan permasalahan korupsi PLTU Riau serta meringkus antek-antek PLN yang KORUP yang bermain didalamnya.

B.Meminta kepada pemerintah agar pengelolaan blok Rokan agar dapat mensejahterakan masyarakat Riau, memberikan kontribusi nyata untuk membangun Riau dan memprioritaskan putra daerah asli Riau.

C. Meminta kepada Presiden dan Pemerintah Indonesia agar menstabilkan perekonomian Indonesia, hentikan impor yang membabi buta, kawal subsidi yang tidak tepat sasaran, serta bangun dan beri dukungan kepada para pelaku perekonomian kerakyatan, petani dan pengusaha kecil menengah lainnya.

Massa Aksi juga menyampaikan tindakan aparat yang menghadang keinginan Mahasiswa masuk ke dalam Kantor DPRD Prov. Riau dan dianggap sebagai tindakan represif yang berlebihan.

5. Pukul 17.51 Wib, Ketua DPRD Prov Riau menerima petisi tuntutan aksi Unjuk rasa dari Presma UMRI dan Presma UR dan selanjutnya menyampaikan:

A. Kami sudah mendengarkan semua tuntutan dari massa aksi dan akan didiskusikan di Internal DPRD Prov. Riau.

B.  Diharapkan agar massa aksi menyampaikan aspirasi dalam keadaan tenang dan sabar, setelah ini agar massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

Pukul 18.00 Wib massa aksi membubarkan diri,  situasi terdapat dalam keadaan aman dan terkendali. (Reza)

Berita Lainnya

Index