Sinyal Damai Perang Dagang Dongkrak Rupiah ke Rp14.955

Sinyal Damai Perang Dagang Dongkrak Rupiah ke Rp14.955

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.955 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (2/11) sore. Posisi ini menguat 172 poin atau 1,14 persen dari Kamis (1/11) sore yang di Rp15.128 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi BI, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.089 per dolar AS atau menguat 0,69 persen dari kemarin sore yang di Rp15.195 per dolar AS.

Penguatan rupiah yang terus berlanjut ini membuat mata uang Garuda menempati posisi kedua di kawasan Asia. Penguatan rupiah hanya kalah dari won Korea Selatan yang menguat hingga 1,43 persen.

Setelah rupiah, rupee India menguat 1,01 persen, renminbi China 0,38 persen, ringgit Malaysia 0,32 persen, peso Filipina 0,27 persen, dolar Singapura 0,2 persen, dan baht Thailand 0,17 persen. Hanya yen Jepang dan dolar Hong Kong yang melemah dari mata uang Negeri Paman Sam, masing-masing minus 0,16 persen dan 0,02 persen.

Sedangkan mata uang utama negara maju, semuanya kompak bersandar di zona hijau. Dolar Australia menguat 0,35 persen, dolar Kanada 0,22 persen, euro Eropa 0,21 persen, poundsterling Inggris 0,18 persen, franc Swiss 0,15 persen, dan rubel Rusia 0,14 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan penguatan rupiah bersama mayoritas mata uang di kawasan Asia terjadi karena ada sinyal positif dari meredanya ketegangan perang dagang antara AS dengan China. Sinyal tersebut menguat paska Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping berkomunikasi dan berniat mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan sengketa dagang negara mereka.

"Ini memberi sentimen ke pasar kalau mungkin ada upaya kalau kedua pimpinan negara itu ingin meredakan ketegangan hubungan dagang mereka, sehingga membuat rupiah menguat," ujarnya yang dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (2/11).

Lebih lanjut, sinyal positif dari perdamaian dagang antara AS-China juga turut membuat pergerakan pasar saham di bursa Asia ikut menguat. "Berarti, sentimen risk on-nya mulai pulih," terangnya.

Dini memperkirakan penguatan tersebut berpotensi berlanjut pekan depan. Pekan depan rupiah akan melanjutkan penguatan dengan bergerak di rentang Rp14.800-15.060 per dolar AS. 

Penguatan tersebut akan ditopang oleh rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Berita Lainnya

Index