JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Sejak mempermanenkan Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United malah kepayahan. Sudah tepatkah mempermanenkan Solskjaer?
Solskjaer mengawali perjalanannya sebagai caretaker MU dengan positif. Dia membawa 'Setan Merah' tak terkalahkan di 11 pertandingan beruntun, hanya berimbang sekali.
Dalam periode itu, MU mengalah tim-tim kuat seperti Tottenham Hotspur dan Arsenal di partai tandang. Setelah itu, MU bahkan membalikkan keadaan atas Paris Saint-Germain di Liga Champions dan lolos ke perempatfinal.
Setelah meraih 14 kemenangan dari 19 laga (2 imbang, 3 kalah), MU memutuskan mempermanenkan Solskjaer pada 28 Maret lalu. Tapi setelah itu nasib MU berubah.
Sejak saat itu ada enam pertandingan dilalui dengan hanya dua kemenangan diraih dan empat kekalahan ditelan. Di laga teranyar, MU dihajar Everton di Goodison Park dengan skor 0-4, Minggu (21/4/2019) malam WIB.
Robert Huth, mantan bek Chelsea dan Leicester City, menilai ada nuansa emosional ketika MU mengangkat Solskjaer sebagai manajer permanen. Pemain yang memenangi satu titel Premier League itu menyebut MU gegabah mengambil keputusan.
Pandangan serupa dilontarkan mantan gelandang MU Paul Ince. Hasil teranyar menunjukkan Solskjaer layak dipertanyakan kembali.
"Bagaimana Manchester United tampil saat ini, Anda harus bertanya apakah Ole Gunnar Solskjaer adalah sosok yang tepat. Anda tak bisa dipermalukan di Goodison Park seperti ini," ujar Ince yang dilansir detiksport.
Namun ada pula pembelaan untuk Solskjaer, mengingat skuat MU saat ini bukanlah skuat yang terbaik. Sudah ada rumor-rumor bakal terjadi perombakan di musim panas, melepas sejumlah pemain yang kurang berkontribusi seperti Andreas Pereira, Eric Bailly, Antonio Valencia, Juan Mata, Matteo Darmian, dan Alexis Sanchez.
Eks penyerang Blacburn Rovers Chris Sutton menyebut bahwa Solskjaer butuh dukungan manajemen untuk membentuk tim yang lebih kompetitif. Sebab saat ini dia hanya mewarisi skuat yang tak cukup oke.
"Saya masih berpikir bahwa Ole Gunnar Solskjaer adalah keputusan yang tepat. Jose Mourinho membuat kekacauan dan Ole harus membereskannya," ungkap pemain yang kini jadi analis tersebut.
