BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM -Semakin mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) serentak Tahun 2019, peluang putra-putri terbaik Kabupaten Bengkalis untuk mengikuti kontestasi politik terbuka lebar. Sejumlah partai politik (Parpol) mulai membuka penjaringan untuk mencari, memilih dan menemukan calon pemimpin terbaik.
Demikian disampaikan Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bengkalis Syaukani Al-Karim, Selasa (17/8/2019) kepada sejumlah wartawan di Bengkalis. Ia mengatakan, penjaringan secara gratis ini resmi dibuka dan PAN tidak akan membeda-bedakan antara kader dengan tokoh-tokoh yang ada.
Pada prinsipnya, sambung Syaukani, PAN telah mengundang semua tokoh-tokoh, yang merasa memiliki kemampuan, untuk ikut dalam kontestasi. Sehingga nantinya, bersama-sama berproses dapat berlangsung secara baik ke tingkat DPP.
“Setelah proses penyerahan berkas ini sesuai dengan aturan organisasi ini akan diminta menyerahkannya kembali setelah 15 hari kedepan. Setelah proses pendaftaran dan kemudian, DPD PAN akan melakukan verifikasi, terhadap kelengkapan semua para bacalon bupati dan wakil bupati,” katanya.
Ia menjelaskan, sebelum dilaksanakannya rapat lanjutan di internal PAN dalam rangka mengirimkan nama-nama yang lolos dalam penjaringan ke DPP PAN, untuk mendapatkan rekomendasi untuk diteruskan ke DPP. Tentunya, PAN akan lebih dulu mengundang para balon, untuk mendengarkan apa pendapat mereka tentang kabupaten Bengkalis.
Sebab, bagi PAN Kabupaten Bengkalis, lanjutnya, kemaslahatan Kabupaten Bengkalis perl dipikirkan untuk mengatasi segala-galanya, sehingga dari konsep pemikiran yang sederhana, para balon itu menjadi dasar bagi PAN dalam melakukan rapat dan memberikan pertimbangan, baik kepada DPW maupun kepada DPP, khususnya sebelum DPP memutuskan, untuk memberikan mandat tersebut kepada salah satu diantara balon.
“Sampai tanggal 30 September nanti, kita terus buka peluang, sebab bagi PAN ini adalah proses menemukan seorang calon pemimpin mencari, memilih dan menemukan pemimpin mendarmabaktikan, tidak hanya waktunya, tapi juga kemampuannya bagi kepentingan kabupaten Bengkalis,” terangnya lagi.
Terkait mahar politik yang selama ini menjadi asumsi bagi Parpol. Syaukani menjelaskan, bicara mahar politi, sejak masa lampau DPD PAN Kabupaten Bengkalis, tidak menjadikan mahar politik sebagai sebuah bagian utama dari proses Pemilukada. Sebab, kontestasi politik ini ada konsekwensi-konsekwensi yang dilakukan oleh seorang calon pemimpin dalam memenangkan kontestasi.
“Mahar politik, PAN tidak menjadikan mahar politik sebagai patokan dalam menentukan seorang pemimpin dalam memenangkan kontestasi yang diikutkan, itu menjadi sesuatu yang tidak terelakkan, tapi sebagai parpol, PAN lebih mengkedepankan kemampuan, lebih mengkedepankan kapasitas, kualitas calon dan tradisi ini sudah terjaga sejak lama oleh PAN,” paparnya.
Syaukani berpendapat, untuk calon pemimpin ini chemistry merupakan bagian terpenting. Keduanya harus bisa berkolaborasi sangat baik dan menyumbangkan pemikiran yang ada, sehingga proses pemerintahan bisa berjalan seperti harapan semua pihak.
“Chemistry harus para calon sangat penting. Maka dari itu kita membuat pilihan sesuai kekuatan, berdasarkan kekuatan dan tingkat elektabilitas serta popularitas yang dimiliki masing-masing balon. Karena prinsip, parpol calon yang kita ajukan bukan hanya dapat memenangkan kontestasi tapi juga dapat bernilai guna, bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Bengkais, parpol akan melakukan proses survey dan nantinya akan kita lakukan klasifikasi, rangking dan itu menjadi pertimbangan utama bagi partai,” tutupnya sembari mengatakan optimis PAN bisa mendapatkan calon pemimpin yang baik sesuai harapan masyarakat Kabupaten Bengkalis. (ab)
