PARIS, RIAUREVIEW.COM -Patrice Evra mengenang bagaimana Sir Alex Ferguson marah-marah ke pemain Manchester United karena mengabaikan fans. Begini ceritanya.
Evra, yang membela MU pada musim 2006-2014, menyebut Sir Alex selalu mengajarkan sikap bertanggung jawab di MU. Sang manajer selalu menekankan bahwa klub lebih besar dari seorang pemain.
"Ketika Anda bermain untuk Manchester United, itu bukan untuk Anda pribadi. Anda tidak menggunakan Manchester United untuk terkenal, dan tenar di media sosial. Anda bermain untuk United karena Anda harus memberi sesuatu kepada banyak orang," kata Evra dilansir detiksport.
"Ketika bermain untuk klub ini, mereka perlu mengenal semua yang bekerja di sini, itu sangat penting. Anda tidak punya alasan tidak melakukannya. Hanya perlu menonton beberapa DVD seperti yang saya lakukan, itu sangat penting," ungkapnya.
Evra juga menilai, Sir Alex juga meminta para pemain selalu menghormati fans, semisal memberi tanda tangan atau berfoto. Pernah suatu momen, manajer yang mempersembahkan 13 trofi Premier League dan 2 Liga Champions itu marah-marah pemainnya mengacuhkan penggemar.
"Saya memberi contoh, suatu ketika kami berada di laga pramusim, dan sebelum kami naik bus, kami benar-benar lelah. Saya akan jujur kepada Anda, ketika itu ada antrian penggemar," kata Evra, yang kemudian pindah ke Juventus, Marseille, dan West Ham itu.
"Dan para pemain kompak seperti 'ketika tidak ada yang memberi tanda tangan, tidak ada yang harus menandatanganinya'. Kami langsung ke bus, kemudian saya melihat ke luar jendela dan saya melihat Sir Alex Ferguson memberi semuanya tanda tangan."
"Saya bersumpah, dia baru masuk sekitar 45 menit kemudian. Dia menandatangani semuanya. Saya berkata, 'Guys, ketika bos datang naik bus, habislah kita.'
"Dan dia datang ke bus, dia langsung menasihati kami sambil marah-marah. 'Kamu pikir kamu ini apa?! Orang-orang itu membayar gaji kalian. Orang-orang itu datang untuk menonton. Sekarang cepat turun dan beri tanda tangan!' Kami harus menandatangani setiap permintaan fans, tapi itulah mentalitasnya," kenangnya.
