SIAK, RIAUREVIEW.COM -Penjabat Sekretaris Daerah (Pj.Sekda) kabupaten Siak Jamaluddin, melaksanakan Video Conference High Level Meeting TPID (tim pengendali inflasi daerah) Provinsi Riau Tahun 2020 bersama Gubernur Riau Syamsuar. Jamaluddin menjamin ketersediaan pangan dikabupaten Siak satu bulan kedepan aman.
"Menghadapi lebaran 1441 Hijeriah yang jatuh pada hari minggu mendatang, Pemerintah menjamin ketersediaan beras satu bulan kedepan, saat ini kita memiliki stok beras sebanyak 1.182 ton. Oleh bebap itu harga beras di pasaran stabil dengan harga kisaran Rp 12,600/kilo,"kata Jamal saat melakukan Video Conference High Level Meeting TPID Provinsi Riau Tahun 2020 dengan Gubernur Riau, di Ruang Bandar Siak (Lt II Kantor Bupati), Senin, (18/05/2020).
Jamaluddin menjelaskan, ditengah Pendemi virus Corona Pemerintah diminta menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, jelang Lebaran 1441 Hijeriah tahun 2020.
"Sementara dikabupaten Siak untuk kebutuhan Pokok lain masih tersedia, hanya saja saat ini di Siak kekurangan stok bawang merah. Kekurangan itu mencapai 2,12 ton suplay bawang merah yang harus di penuhi, Akibatnya harga bawang merah mengalami kenaikan harga yang biasanya harga bawang Rp 35/kilo saat ini naik hingga Rp 55-60 ribu/kilonya," ungkapnya.
Selanjutnya, untuk menjamin ketersediaan pangan di kabupaten Siak, pemkab Siak mendorong para petani untuk menanam lebih awal. Demikian juga sekarang sudah musim hujan saat ini padi sudah tertanam seluas 4,037 H dengan perkiraan panen antara bulan Juli dan Agustus yang diperkirakan produksi nya mencapai 23,520 ton karena rata-rata perhektar panen padi mencapai 4-6 ton per hektar dengan dua kali musim tanam di Kabupaten Siak.
"Saat ini padi kita sudah tertanam seluas 4037 Hektar, diperkirakan panen sekitar bulan Juli dan Agustus mendatang. Hamparan padi itu tersebar di tiga kecamatan, yaitu kecamatan Bungaraya, Sabag Auh dan Sungai Mandau," terangnya.
Sementara untuk tanaman lain seperti jagung, ubi dan kedelai, Pemkab Siak juga mendorong para petani selain menanam padi juga menanam pangan yang lain, karena kabupaten Siak belum bisa memenuhi beras dengan total produksi 23,520 ton hanya mampu memenuhi 60 persen dari total kebutuhan dalam daerah selama satu tahun.
"Upaya kita memenuhi kebutuhan pangan, kita mendorong warga kita mengalih fungsikan lahan. Lahan sawit beralih menjadi lahan padi, saat ini yang sudah beralih fungsi seluas 2500 hektar. Di tambah pembukaan lahan baru yang akan kita fungsikan sebagai persawahan atau padi tadah hujan di daerah Teluk Lanus, seluas 250 hektar," jelasnya.
Sementara itu, dihadapan Gubernur Riau dan Sekda Riau Jamal juga menyampaikan tentang inflasi yang terjadi di kabupaten Siak. Untuk inflasi tahun 2019 di kabupaten Siak, pada bulan Maret rendah, sementara di bulan Juni naik. Selanjutnya untuk Devaluasi terjadi di bulan Desember. Untuk tahun 2020 inflasi terjadi di bulan Januari sebesar 2,40 persen hanya saja di bulan Februari turun menjadi 0,20, persen di bulan Maret 0,1 persen sementara di triwulan pertama angka inflasi di angka 0,78 persen. (Ra/info)