RIAUREVIEW.COM --Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 bersama Polda Riau dan Polres Kampar, mengamankan lima terduga teroris di Kampar.
Melansir riauaktual Kasubag Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusra, Kamis (13/8/2020) mengatakan, kelima pelaku ini tergabung dalam jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang menganggap sistem negara demokratis adalah kafir.
Dari upaya pendalaman, mereka mengakui telah merusak sebagian baliho dan bendera salah satu Parpol di Kabupaten Kampar, pada Pilpres tahun 2019 lalu.
Bahkan, sebut Deni, mereka yang ditangkap itu, terlibat menyembunyikan dan memberikan fasilitas terhadap DPO terkait tindak pidana terorisme yaitu MW.
Penangkapan kelima teroris ini, sebut Deni, diawali penangkapan MW oleh Tim Densus 88 di rumah kontrakannya di Perawang, Kabupaten Siak pada Sabtu (1/8/2020) lalu.
''Sebelumnya, MW ini terlibat kasus pembuatan bahan peledak dan perencanaan amaliyah untuk meledakkan bom bunuh diri,'' ungkap Deni.
Pengakuannya, rencana bom bunuh diri itu akan dilakukan di gereja-gereja di Kota Pekanbaru, bersama dengan empat orang rekannya, yaitu AZ, ZZ, AM dan KH.
''Empat orang terakhir diamankan, Selasa (21/7/2020) lalu,'' jelas Deni.
Sedangkan pengakuan tersangka MW, rencananya bom itu akan diletakkan di gerobak cilok yang biasa digunakannya untuk berjualan.
''Pengakuannya, ia juga mau beraksi di Mako Polres Kampar,'' ungkap Deni.
Namun rencana jaringan mereka yang terbaru langsung terendus tim Densus 88, kemudian meringkus para pelaku Desa Suka Mulya, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.
Sedangkan penangkapan lima terduga teroris yang dilakukan pada Selasa (11/8/2020) lalu adalah SU, TJ, SY, LR dan TW. Mereka diamankan diwaktu yang hampir bersamaan di Desa Suka Mulya, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.