ROHIL, RIAUREVIEW.COM --Mantan Gubernur Riau sekaligus mantan Bupati Rokan Hilir, Annas Maamun telah bebas dari penjara dan kembali ke kampungnya di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Lantas, apakah peta politik di Rohil akan berubah?
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Aidil Harris mengatakan, bahwa Annas Maamun kembali ke Rohil saat ini bukan lagi sebagai politisi, namun sebagai tokoh masyarakat terpandang di Negeri Seribu Kubah itu.
"Nah, kalau Suyatno yang notabene merupakan wakil Annas dulu saat menjadi bupati, bersilaturahmi dengan Annas dan dipublikasikan, dan terakhir ada calon lain yakni Asri Auzar yang juga melakuka serupa, itu kalau ditanya apakah ada pengaruh, ya ada pengaruh cukup siginifikan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas," kata Aidil Haris.
Namun, hal tersebut kata Aidil Haris tidak bisa diukur secara otomatis. Namun, kalau untuk mendongkrak, pasti akan mendongkrak.
"Karena Annas yang merupakan dua periode jadi bupati, ditambah pernah jadi anggota legislatif, tentu basis militannya masih ada. Namun tetap saja, masyarakat yang punya literasi politik yang baik, akan memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam pilihan politiknya," jelasnya lagi.
Dengan adanya beberapa calon yang 'merapat' ke Annas Maamun tersebut, kata Aidil hal itu merupakan hal yang biasa, nantinya bagaimana Annas mengarahkan pendukungnya.
Sebagaimana diketahui, Pilkada Rokan Hilir tahun 2020 diikuti empat pasangan calon, yakni Cutra Andik-M Rafik, Suyatno-Jamiludin, Asri Auzar-Fuad, dan Afrizal-Sulaiman.***
