NAPLES, RIAUREVIEW.COM -Napoli Hasil yang jadi modal positif bagi Napoli untuk melawan Juventus di laga mahapenting, akhir pekan ini.
Bertanding di San Paolo dinihari tadi, Napoli sempat tertinggal dua kali sebelum menang dengan skor 4-2. Udinese mengejutkan Napoli setelah dibobol Jakub Jankto yang disamakan Lorenzo Insigne untuk menyudahi babak pertama sama kuat.
Selepas turun minum, Udinese kembali di depan lewat gol Svante Ingelsson. Namun, Partenopei membalas dengan menggelontorkan tiga gol lain dari Raul Albiol, Arkadiusz Milik, dan Lorenzo Tonelli.
Kemenangan ini menandai kembalinya ketajaman Napoli setelah hanya mampu mencetak enam gol dalam enam pertandingan sebelumnya. Pelatih Maurizio Sarri menyesalkan dua gol lawan yang bersarang di gawang Pepe Reina.
"Kami sebenarnya sangat baik mengawali laga dan bermain dengan level tinggi di 25 menit pertama. Kemudian, 10 menit kami tak berbuat apa-apa. Setelah jeda, kami kembali hilang selama 10 menit. Tapi, pada akhirnya kami mencapai level yang terbaik," ujar Sarri kepad Mediaset Premium dikutip Football Italia.
"Sangat mengecewakan ketika kami membiarkan dua gol masuk ke gawang. Tapi, saya senang karena tim akhirnya kembali tampil dengan ketajaman yang sesungguhnya. Tim kami selalu mengambil inisiatif dan memainkan bola. Di manapun stadionnya, musuhnya, atau situasinya. Itulah filosofi kami," tambah dia.
Persaingan Scudetto antara Napoli dan Juve kian panas setelah jarak kedua tim kembali menciut. Dengan 81 poin, Napoli kini cuma tertinggal empat poin dari Bianconeri, yang secara mengejutkan ditahan Crotone 1-1.
Selanjutnya, Napoli akan menantang Juventus di Allianz Stadium, Senin (23/4) dinihari WIB. Pertandingan ini diyakini akan menentukan hasil akhir persaingan kedua klub.
"Jelas, sangat sulit bermain di Turin dan mencoba meraih kemenangan di sana. Terkait kedalaman skuat, saya pikir Juventus adalah tim terkomplet di Eropa. Kami siap dan akan memberikan yang terbaik," lanjut Sarri.
"Masih ada lima laga lagi. Mengatakan semua tergantung pada laga di Turin rasanya tidak adil. Ini memang laga berat, sama seperti pergi ke Paris atau Manchester," ungkap sang pelatih.
Sumber: sport.detik.com
