Unilak Ikuti Workshop Revolusi Industri ke-4 di Malaysia

Unilak  Ikuti Workshop Revolusi Industri ke-4  di Malaysia

SELANGOR, RIAUREVIEW.COM -Malaysia-Sebanyak 46 perguruan tinggi swasta di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah X melakukan kerja sama (Memorandum of Agreement/MoA) dengan International Islamic University Malaysia (IIUM).  Acara dilaksanakan di Kampus IIUM Selangor Malaysia ini dihadiri lebih kurang 80 orang delegasi mewakili 46 Perguruan Tinggi Swasta (PTS)  dari Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau.

Agenda ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditanda tangani Koordinator Kopertis Wilayah X Prof. Heri  dengan International Islamic University Malaysia di Padang pada tanggal 18 Desember 2017 yang lalu.

Bersempena dengan kegiatan pendandatangan MoA ini dilaksanakan Workshop On Designing Academic Leadership And Management Towards IR 4.0.

Menurut Prof. Heri Koordinator Kopertis Wilayah X dalam sambutannya mengatakan munculnya era Revolusi Industri 4.0 akibat kemajuan teknologi dan perkembangan situasi sosial. Kondisi ini harus diiringi dengan kampus-kampus yang semakin kompeten meluluskan alumni generasi industry 4.0. Kopertis Wilayah X, berupaya keras untuk memahami dan menyikapi kondisi ini secara proporsional.

Sementara itu  Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang diwakili  Kepala Urusan Kerjasama Ir. Masnur Putra Halilintar, M.Si mengatakan workshop ini sangat bermanfaat untuk kita (Unilak) karena masuk ke jejaring PTS di lingkup Kopertis X   yang mengikuti perkembangan revolusi  Industry ke 4.

Dengan adanya MoU sebagai payung hukum untuk MoA Unilak untuk berkolaborasi PTS lingkup Kopertis X semakin terbuka

Selama di sana Unilak melakukan MoU dengan IIUM untuk perguruan tinggi swasta, dan MoU dengan University Malaya untuk perguruan tinggi negeri yang merupakan peringkat satu di Malaysia.

"Acara yang berlangsung dari tanggal 24 hingga 26 April ini diisi dengan whorkshop untuk membekali para pimpinan PTS dan yayasan agar ikut menyikapi perkembangan revolusi industri ke 4" tutup Masnur.

Berita Lainnya

Index