Polres-PCNU Bengkalis Gelar Kajian Rutin Kitab Kuning Karya Ulama Nusantara

Polres-PCNU Bengkalis Gelar Kajian Rutin Kitab Kuning Karya Ulama Nusantara
Dalam rangka pembinaan rohani dan mental, Polres Bengkalis bersama PCNU Kabupaten Bengkalis menyelenggarakan kajian rutin kitab kuning di Musholla Al-Falah lingkungan Mapolres Bengkalis, Kamis (18/02/2021).(sukardi)

BENGKALIS,RIAUREVIEW.COM — Dalam rangka pembinaan rohani dan mental, Polres Bengkalis bersama PCNU Kabupaten Bengkalis menyelenggarakan kajian rutin kitab kuning di Musholla Al-Falah, Kamis (18/02/2021).

Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan Surat Yasin serta doa bersama yang dimulai pada pukul 07.30 WIB, sebelum akhirnya bersama-sama mengkaji kitab kuning.

Untuk pertemuan pertama ini, kitab yang dipelajari adalah I'anat at-Thalibin. Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, S.IK., MT, KH. Masdarudin, M.Ag selaku ketua PCNU Kab. Bengkalis, Ustadz. Ghufronudin dan ISNU Bengkalis yang diwakili oleh Slamet Mulyani, M.Pd.

Dalam kesempatan ini, Ustadz. Ghufronudin menjelaskan Bab sholat yang diuraikan detail dari kitab I'anat at-Thalibin. Mulai dari pengertian sholat baik secara bahasa maupun istilah syara' dan juga berbagai kisab terkait sejarah sholat itu sendiri.

Kegiatan pembinaan rohani dan mental melalui kajian kitab kuning di Polres Bengkalis dijadwalkan seminggu sekali setiap hari kamis. Kitab-kitab yang akan dikaji berikutnya secara terjadwal adalah Nur al-Dzolam, Tafsir al-Munir, Nashoih al-'Ibad, dan kitab Tausyikh ala Ibn Qasim yang semuanya merupakan karya Imam Nawawi al-Bantani. Beliau adalah satu diantara Ulama Nusantara yang sangat produktif dan memiliki banyak karya monumental yang masyhur dan terus dikaji di seluruh penjuru dunia sampai saat ini.

Peserta yang seluruhnya adalah Polisi sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir. Sebelum ditutup, sempat dilaksanakan juga sesi tanya jawab.

Tak hanya itu, diskusi kajian kitab kuning ini berjalan sangat aktif dengan beberapa pertanyaan dari para peserta yang kemudian dijawab dan dijelaskan oleh Ustadz. Ghufranuddin dan KH. Masdarudin, M.Ag.

KH. Masdaruddin, M.Ag juga turut memberikan penjelasan singkat tentang 4 madzhab sesuai pertanyaan peserta juga. Jika ditelusuri lebih dalam, madzhab yang ada sebenarnya memiliki hubungan yang sangat kuat.

“Kita tahu bahwa Imam Ahmad bin Hanbal (Madzhab Hanbali) adalah murid dari Imam Syafi'i (Madzhab Syafi'i), dan Imam Syafi'i sendiri adalah murid dari Imam Malik (Madzhab Maliki), bahkan beliau juga merupakan murid dari Imam Muhammad Hasan asy-Syaibani, ulama dan murid Imam Hanafi (Madzha Hanafi),”urainya.

Dengan demikian, sambung Masdaruddin, dapat diambil pelajaran bahwa hubungan guru-murid, yang sangat kuat saja dapat melahirkan perbedaan, apalagi dengan orang lain.

“Hal ini juga dapat kita jadikan pelajaran untuk saling menghargai perbedaan dan menjadikannya sebagai kekayaan khazanah intelektual. Karena berbeda adalah keniscayaan, dan perbedaan para ulama adalah berkah bagi semua,”ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, S.IK, MT berharap, kegiatan yang dilaksanakan menjadi motivasi Polri dalam mengemban tugasnya.

Menurut AKBP Hendra, harapan pertama yaitu semoga anggota Polri semakin paham tentang beragama sehingga semakin bertaqwa. Kedua, melalui ketaqwaan yang semakin hari sesuai harapan, Polri semakin dicintai oleh masyarakat

Kemudian, ketiga, anggota Polri dapat memberikan suri tauladan bagi masyarakat dan ke empat, Bengkalis semakin maju dan menjadi kabupaten yang terdepan diantara kabupaten lainnya.(kr)

Berita Lainnya

Index