10 Negara Teratas Pembeli Persenjataan Rusia, Adakah Indonesia?

10 Negara Teratas Pembeli Persenjataan Rusia, Adakah Indonesia?

STOCKHOLM, RIAUREVIEW.COM - Rusia mengekspor sekitar USD15 miliar senjata ke-53 negara di seluruh dunia pada tahun 2017. Demikian laporan kantor berita AFP pada bulan Februari lalu mengutip pernyataan CEO Rosoboronexport Alexander Mikheev.

Menurut Lembaga Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) sekitar USD 6,14 miliar dari USD 15 miliar itu merupakan persenjataan utama, termasuk pesawat militer, kapal, kendaraan lapis baja, amunisi yang dipandu, dan banyak lagi. Sementara USD 4 miliar dari USD 6,14 miliar diekspor adalah pesawat militer.

SIPRI adalah kelompok riset independen yang mengumpulkan data terperinci tentang transfer senjata utama, termasuk negara-negara yang mengekspor dan mengimpor senjata. 

"Meskipun data SIPRI tidak termasuk amunisi, senjata kecil, dan peralatan lainnya, itu cukup representatif dari negara mana yang membeli persenjataan paling banyak secara keseluruhan dari Rusia," ucap Siemon Wezeman, peneliti senior di SIPRI, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (4/5/2018).

Berikut adalah 10 negara teratas yang membeli persenjataan dari Rusia pada 2017:

10. Bangladesh
Jumlah pembelian: USD93 juta

Beberapa pembelian besar: SIPRI melaporkan pada 2015, Bangladesh membeli enam helikopter transportasi Mi-8MT/Mi-17, yang dikirim pada tahun 2017. Pada 2017, Bangladesh membeli lima lagi, yang belum dikirimkan.

Pada tahun 2014, Bangladesh membeli 340 pengangkut personel lapis baja BTR-80 APC Rusia, yang semuanya dikirimkan pada 2016-2017.

9. Azerbaijan
Jumlah pembelian: USD 128 juta

Beberapa pembelian besar: Pada tahun 2011, Azerbaijan membeli 36 peluncur roket ganda TOS-1 self-propelled, yang semuanya dikirimkan pada 2013-2017.

Pada 2016, Azerbaijan membeli 70 kendaraan tempur infanteri BTR-82A Rusia, 40 di antaranya dikirim pada tahun 2017.

8. Belarusia
Jumlah pembelian: USD 145 juta

Beberapa pembelian besar: SIPRI melaporkan pada 2015, Belarusia membeli 12 helikopter transportasi Mi-8MT/Mi-17, yang dikirim pada 2016-2017. Pada 2017, Belarus membeli 12 jet tempur Su-30MK, yang diharapkan akan dikirim pada 2019-2020.

Pada 2017, Belarusia juga membeli 100 sistem rudal Tor Rusia, dan empat tank T-72B3.

Belarus adalah bagian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang dipimpin Rusia, dan Rusia bahkan menggunakan latihan militer Zapad 2017 baru-baru ini untuk menguji seberapa baik tentara Belarusia akan berada di bawah kendali langsungnya jika perang pecah dengan Barat.

7. Kazakhstan
Jumlah pembelian: USD 163 juta

Beberapa pembelian besar: Pada 2017, Kazakhstan membeli 12 jet tempur Su-30MK, dua di antaranya dikirim pada tahun yang sama, SIPRI melaporkan.

Kazakhstan kembali membeli empat helikopter tempur Mi-35M Rusia pada tahun 2017, yang diharapkan akan dikirim pada 2018.

Negara ini juga membeli 90 kendaraan tempur infanteri BTR-82A Rusia pada tahun 2012, yang semuanya dikirim pada 2015-2017, serta kapal penyapu ranjau Project 10750 pada 2013, yang dikirim pada tahun 2017.

6. Angola
Jumlah pembelian: USD 188 juta

Beberapa pembelian besar: Pada tahun 2013, Angola membeli 12 jet tempur Su-30K dari Rusia, enam di antaranya dikirimkan pada tahun 2017, SIPRI melaporkan.

Jet-jet itu tampaknya bekas, dan dibiayai dengan pinjaman Rusia, SIPRI melaporkan. India awalnya membeli jet, tetapi kemudian mengembalikannya.

5. Vietnam
Jumlah pembelian: USD 461 juta

Beberapa pembelian besar: Pada tahun 2009, Vietnam membeli enam kapal selam Kelas 636 Kilo Rusia untuk USD1,8-2,1 miliar, yang semuanya dikirimkan pada 2013-2017, SIPRI melaporkan.

Pada 2017, Vietnam membeli 64 tank T-90S Rusia, yang belum dikirimkan.

4. Aljazair
Jumlah pembelian: USD 795 juta

Beberapa pembelian besar: Pada tahun 2013, Aljazair membeli 42 helikopter tempur Mi-28N Rusia, 30 diantaranya dikirimkan pada 2016-2017, SIPRI melaporkan. Pada 2015, Aljazair kembali membeli 8 helikopter transportasi Mi-26, yang semuanya diserahkan pada tahun 2017.

Pada tahun 2014, Aljazair membeli dua kapal selam kelas Kilo tipe 636 Rusia, yang diperkirakan akan diserahkan pada 2018.

3. Cina
Jumlah pembelian: USD859 juta

Beberapa pembelian besar: Pada 2015, Cina membeli 24 jet tempur Su-35 Rusia seharga USD 2 miliar, 14 di antaranya dikirim pada 2016-2017, SIPRI melaporkan.

Pada 2015, China membeli enam sistem pertahanan rudal S-400 Rusia seharga USD 3 miliar, yang diharapkan akan dikirimkan pada 2018.

Satu S-400 rusak dihantam badai pada bulan Januari ketika sedang dikirim.

2. Mesir
Jumlah pebelian: USD 1,111 miliar

Beberapa pembelian besar: Pada tahun 2015, Mesir membeli 46 helikopter tempur Ka-52 dan 50 jet tempur MiG-29M, SIPRI melaporkan. Lima belas dari masing-masing dikirim pada tahun 2017.

Mesir juga telah membeli berbagai jenis rudal dan rudal SAM untuk helikopter tempur pada tahun 2014 dan 2015, banyak yang dikirim pada tahun 2017.

1. India
Jumlah pembelian: USD 1,893 miliar

Beberapa pembelian besar: Pada tahun 2012, India membeli 42 jet tempur Su-30MK Rusia seharga USD 1,6 miliar, 25 di antaranya dikirim pada 2016-2017, SIPRI melaporkan.

India membeli dua AWAC Rusia A-50ehl pada tahun 2017, dan telah membeli MiG-29SMTs, serta helikopter ringan dan transportasi, beberapa di antaranya dikirim pada tahun 2017.

India telah membeli hampir 1.000 tank T-90 dalam beberapa tahun terakhir, 220 di antaranya telah dikirimkan sejauh ini.

India juga memilih (tetapi tidak memesan) lima sistem pertahanan rudal Rusia S-400 seharga USD 5 miliar pada tahun 2017. Ia juga memilih kapal selam kelas Akula Tipe 971 pada tahun 2016, yang mungkin akan dikirimkan pada 2022.

Berita Lainnya

Index