Palestina Diserang Israel, RI Desak PBB Ambil Tindakan

Palestina Diserang Israel, RI Desak PBB Ambil Tindakan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers mengenai kedatangan vaksin tahap 9. (Tangkapan layar Setpres RI)

RIAUREVIEW.COM --Konflik yang tidak merata antara pihak dari Palestina dan Israel semakin memanas. Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengecam penyebaran ketegangan dan kekerasan di daerah tersebut.

"Indonesia mengecam meluasnya ketegangan dan kekerasan khususnya di jalur Gaza yang menyebabkan lebih dari 100 korban jiwa warga sipil Palestina yang tidak berdosa," ujar Retno dalam sebuah utas Twitter.

Menlu Retno menyatakan Indonesia akan mengambil langkah untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di daerah konflik tersebut. Selanjutnya, beliau menjanjikan untuk hadirkan keadilan dan perlindungan bagi warga Palestina.

Retno menyebut, salah satu langkahnya untuk melakukan hal ini adalah melalui diskusi bersama Komite Pelaksanaan Hak-hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People, CEIRPP), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Gerakan Non-Blok (GNB).

Selain itu, Menlu juga mengatakan akan mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DKPBB) untuk mengambil tindakan. Sekedar informasi, DKPBB diduduki oleh 15 negara, yakni China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat sebagai anggota permanen, dan Estonia, India, Irlandia, Kenya, Mexico, Niger, Norway, Saint Vincent and the Grenadines, Tunisia, dan Vietnam sebagai anggota non-permanen.

Menlu mengumumkan akan hadir dalam pertemuan virtual Tingkat Menlu Open-Ended Emergency Meeting OKI Executive Committee pada hari Minggu, 16 Mei mendatang. Topik pertemuan tersebut adalah mengenai "agresi Israel terhadap Palestina".

"Sudah terlalu lama hak-hak bangsa dan rakyat Palestina digerogoti oleh Israel. Indonesia akan terus bersama rakyat dan bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya," ujarnya.

Seperti yang diketahui, konflik antara pihak dari Palestina dan Israel semakin memanas semenjak perlawanan bermulai pada hari Senin, 10 Mei lalu. 120 warga sipil telah tewas sejak awal mulai kekerasan. 113 di antaranya adalah warga Palestina dan 7 warga Israel.

Konflik tersebut berawal pada saat warga Palestina berdemo di Jerusalem setelah Mahkamah Agung Israel berencana untuk mengizinkan penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah, sebuah lingkungan di Yerusalem Timur.

 

Sumber: CNBCIndonesia. com

 

Berita Lainnya

Index