Diduga Hindari Posko Penyekatan, Tiga Pemudik Tewas Tenggelam di Sungai Kopu Kampar

Diduga Hindari Posko Penyekatan, Tiga Pemudik Tewas Tenggelam di Sungai Kopu Kampar
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tewas tenggelam.

RIAUREVIEW.COM --Diduga menghindari Posko Terpadu Peniadaan Mudik dan Pembatasan Moda Transportasi di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, 3 orang pemudik yang menggunakan jalur tikus melewati sungai tewas tenggelam.

Pemudik ini awalnya hendak menuju Provinsi Sumatera Barat. Namun naas, sampan yang mereka tumpangi terbalik di Toluok Uso Godang, Sungai Kopu Muaro Peti, Kapur Sembilan, Sumatera Barat, Rabu (12/5/2021).

Jenazah ketiga korban baru ditemukan pada hari ini, Jumat (14/5/2021) dalam waktu dan tempat berbeda.

Seperti diketahui, Sungai Kopu ini menghubungkan Muaro Peti, Kapur Sembilan, Sumatera Barat dengan Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar. 

Ketua Tagana Kabupaten Kampar H Fahmil melalui Ketua Harian Tagana Kampar Surya Eka ketika dihubungi CAKAPLAH.com, Jumat (14/5/2021) mengatakan, tiga orang korban yang tenggelam Rabu (12/5/2021) lalu atau sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah telah ditemukan hari ini Jumat (14/5/2021).

Dua dari tiga orang korban merupakan kakak beradik dan merupakan warga Payakumbuh, Sumbar. Satu korban lainnya asal Painan, Sumbar.

Korban pertama yang ditemukan adalah Rajis Dikomira (37) dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan mengapung di Sungai Kopu, Tanjung. Jenazah dilaporkan dan dilepas Komandan Tim Camat Koto Kampar Hulu Ahmad Begab dan semua tim yang bertugas dan telah diantar bersama pihak keluarga ke rumah duka ke Painan, Sumbar.

Tak lama berselang, kembali ditemukan jenazah korban yang kedua atas nama Fadil Irsandi (20) di sekitar Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar.

Selanjutnya korban ketiga yang ditemukan adalah Novi Arisman di Sungai Antuan Muaro Peti, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Muaro Peti. Korban ditemukan lebih kurang dua kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut kabar beredar, para pemudik dalam beberapa hari ini menggunakan jalur sungai dari Desa Tanjung. Mereka masuk di pinggir Sungai Kampar di seberang kantor Camat Koto Kampar Hulu. Namun sampai berita ini diturunkan belum diketahui berapa ongkos yang dikeluarkan pemudik ketika menggunakan jasa sampan bermesin ini.

Kepala Desa Tanjung Sutomi ketika dihubungi tak menampik tiga orang ini merupakan pemudik yang melalui jalur sungai dari Tanjung tembus ke Muara Peti. "Ya, pulang mau lebaran mungkin," kata Tomy kepada CAKAPLAH.com, dalam perjalanan mengantar jenazah ke Payakumbuh melalui ponselnya.

Tomy menyebutkan, dari informasi yang ia dapat, di dalam sampan saat kejadian ada empat orang penumpang dan dua unit sepeda motor. Keempat pemudik ini bertetangga di Duri.

"Kabarnya posisi mereka sudah aman, sampan sudah dibalikkan dan mereka terseret air saat mau berenang ke tepi," beber Tomy.

Jalur sungai ini merupakan jalur transportasi masa lalu yang digunakan warga dari Tanjung menuju Muara Peti. Perjalanan sungai yang menghubungkan kedua provinsi ini memakan waktu lebih kurang dua jam.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar Muhammad menyampaikan, pencarian tiga orang korban ini dilakukan tim gabungan baik dari Pemkab Kampar, Provinsi Riau dan Sumbar. Tim Gabungan menurunkan tiga unit perahu karet, delapan unit perahu masyarakat, tiga unit perahu masyarakat Muaro Peti dan satu unit perahu Basarnas Sumatera Barat dengan dikomadoi Camat Koto Kampar Hulu Ahmad Begab. Tim terdiri dari Dinas Sosial Kampar, Tim Tagana, BPBD Kampar, masyarakat Desa Tanjung, Basarnas Pekanbaru, Basarnas Sumatera Barat, Damkar Sumbar.

Setelah melakukan upaya pencarian yang melelahkan selama puluhan jam akhirnya Tim Gabungan Kabupaten Kampar dan Provinsi Sumatera Barat akhirnya berhasil menemukan ketiga korban tenggelam.

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index