Pangeran Arab Saudi Buka-bukaan Soal Konflik Israel-Palestina

Pangeran Arab Saudi Buka-bukaan Soal Konflik Israel-Palestina
Infografis/ Setelah 11 Hari Perang, Ini Total Korban Jiwa & Kerusakan Akibat Perang israel palestina

BEDELAU.COM --Keluarga kerajaan Arab Saudi buka suara soal konflik yang diiringi agresi militer Israel ke wilayah Gaza Palestina.

Melansir Arab News, Menteri Luar Negeri Arab Saudi yang juga keluarga kerajaan Al Saud, Pangeran Faisal bin Farhan, menyatakan bahwa posisi Riyadh sangat jelas dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan Arab Saudi menentang segala upaya yang dilakukan Israel dalam memperluas wilayah pendudukannya.

"Posisi Saudi atas Palestina sudah jelas, yaitu mencapai solusi permanen sesuai inisiatif Arab dan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," ujarnya beberapa waktu lalu.

Selain itu Pangeran Farhan menyatakan bahwa serangan Israel ke jalur Gaza telah meningkatkan ekstrimisme di wilayah Gaza. Maka itu ia menghimbau bahwa kekerasan harus segera dihentikan di wilayah itu.

Sebelumnya kelompok pejuang yang juga penguasa di wilayah Gaza, Hamas, menyatakan bahwa pihaknya siap berunding dan berdamai dengan Israel. Namun ada dua syarat yang dimintakan kelompok itu kepada Tel Aviv.

"Pertama, pasukan Israel harus menghentikan serangan ke kompleks (Masjid) Al-Aqsa dan menghormati situs tersebut. Kedua, Israel harus menghentikan evakuasi paksa warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarah," kata Kepala Badan Hubungan Internasional Hamas Palestina, Dr. Basem Naim.

Namun syarat ini ditolak Israel. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa negaranya akan berhenti menyerang apabila kemauan Israel dipenuhi sepenuhnya.

"Kami bertekad untuk terus membombardir Gaza sampai tujuan Israel terpenuhi," katanya saat menjawab permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menahan diri.

Palestina dan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada hari ke-11. Kedua mengklaim sebagai pemenang dalam konfrontasi ini. Ini merupakan pertempuran terberat antara Israel dan militan Gaza sejak 2014. Konfrontasi ini telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita serta 12 warga Israel.

 

Sumber: CNBCIndonesia.com

Berita Lainnya

Index