Gatot Sindir Partai Islam

Gatot Sindir Partai Islam

YOGYAKARTA, RIAUREVIEW.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, sempat menyindir keberadaan partai-partai Islam yang ada di Indonesia. Sindiran itu dilontarkan ketika Gatot menjawab pertanyaan seorang peserta dialog di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Seorang peserta bertanya kepada Gatot tentang cara agar umat Islam saat ini bisa berjuang meniru semangat ulama dan santri di masa kemerdekaan tanpa harus terjebak kepentingan masing-masing.

Gatot menjawab bahwa semua pihak harus bersatu terlebih dahulu untuk mewujudkan sebuah kekuatan kemandirian, baik di bidang ekonomi maupun politik, seperti yang dirintis ulama dan santri di masa kemerdekaan. "Tapi sekarang Anda lihat kondisinya, misalnya partai-partai Islam itu, apa mereka sudah bersatu?" ujar Gatot di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat, 4 Mei 2018.

Ketika sejumlah partai politik Islam yang menjadi wadah efektif sebagai penyalur aspirasi umat itu tak kompak satu sama lain, kata Gatot, menyamai spirit perjuangan ulama dan santri mencapai tujuan seperti masa kemerdekaan juga bakal sulit.

Gatot pun menilai partai Islam saat ini terlihat tidak bersatu dalam menghadapi agenda pemilihan presiden 2019. "Misalnya PAN sadar (mau bersatu), PKS sadar, PKB sadar, PPP sadar, PBB juga, terus bareng-bareng berembuk, jadi enggak usah mikir (pencalonan) presiden dan wakil presiden dulu, tapi soal bagaimana partai-partai ini bisa bersama mengayomi umat dulu," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gatot menegaskan ia menyinggung soal persatuan partai-partai Islam di Indonesia hanya karena ada peserta dialog yang bertanya soal hal itu. "Kalau partai-partai Islam ini bisa bersatu, kan, alangkah indahnya. Bagaimanapun parpol itu rumahnya umat untuk berpolitik," katanya.

Disinggung apakah dirinya berniat mempersatukan partai-partai Islam dalam rangka pemilihan presiden nanti, Gatot menjawab diplomatis. "Wong kendaraan politik wae ora duwemeh menyatukan (orang kendaraan politik saja tidak punya, mau menyatukan)," ucap Gatot.

Meski tak punya partai politik, Gatot Nurmantyo tak keberatan jika diminta menjadi penengah untuk bersatunya parpol Islam. "Kalau tujuan penyatuan itu memang untuk kebaikan, jungkir balik pun akan saya lakukan," ujarnya.(tempo)

Berita Lainnya

Index