Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah (Tengku Buwang Asmara) diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Sultan  Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah (Tengku Buwang Asmara)  diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Makam Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah atau yang dikenal dengan nama Tengku Buwang Asmara di Kampung Buantan Besar, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau.

SIAK, RIAUREVIEW.COM --Bupati Siak menyampaikan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Siak sudah masuk pada tahap membuat sketsa wajah Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah atau yang disebut kenal dengan nama Tengku Buwang Asmara yang akan diusulkan untuk menjadi Pahlawan Nasional.

"Tinggal untuk sketsa wajah harus ada pengakuan dari ahli waris dimana ahli warisnya berada di Malaka, Malaysia ini belum bisa kita lakukan karena lockdown," kata Alfedri, Sabtu (28/8/2021). 

Sketsa wajah tersebut dilakukan dengan dibantu oleh tim ahli dari Universitas Islam Sultan Syarif Hidayattullah Jakarta. Pihaknya juga studi tiru kepada daerah yang baru saja mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, yaitu di Kabupaten Lingga Provinsi Kepri. 

Begitu juga mencari arsip dan dokumen di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Sejak tahun 2019 sudah rapat dan pertemuan sehingga diambil langkah-langkah mulai tahun 2020 untuk menyusun buku.

Selain persetujuan sketsa wajah juga diperlukan tambahan dokumen yang jika bisa ke Belanda untuk melengkapi. Tetapi untuk yang sekarang ini baik dari ANRI referensi sejarah lainnya sudah kuat dasar untuk menjadi dasar mengajukan sultan menjadi pahlawan nasional. 

"Tinggal kita nanti harus melakukan seminar tingkat Kabupaten dan juga seminar nasional," katanya.

Pihaknya juga meminta dukungan dari provinsi sehingga usulan pahlawan nasional ini harus mulai digaungkan. Bukan hanya dari pemerintah saja, tapi juga sejarawan, tokoh-tokoh masyarakat kemudian juga masyarakat secara umum, termasuk ekspos melalui media. 

"Sehingga harapan kita nanti saat diajukan kontennya sudah dapat, tinggal nanti melengkapi kekurangan-kekurangan yang harus dilakukan persyaratan menjadi Pahlawan Nasional. Artinya ini kan jarang yang selesai setahun dua tahun, seperti Kabupaten Lingga itu saja sampai 8 tahun dia berproses, nah kita mulai setahun dua tahun ini," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Siak, Wan Idris yang juga Ketua TP2GD mengatakan, pihaknya aktif berkoordinasi dengan Bupati Siak terkait dengan progres pengusulan Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah Tengku Buang Asmara sebagai Pahlawan Nasional.

Dijelaskan Wan Idris, sesuai Peraturan Menteri Sosial terkait TP2GD itu sendiri, harus terdiri dari unsur akademis, praktisi, budayawan, tokoh masyarakat maupun dari unsur Organisasi Perangkat Daerah. Jumlahnya terdiri dari 13 orang.

Tim bertugas untuk membantu Pemerintah Kabupaten Siak, memberikan masukan, saran, serta mengusulkan yaitu salah satunya gelar daerah maupun gelar Pahlawan Nasional dari Kabupaten Siak. TP2GD dibantu oleh sekretariat yang dikoordinir oleh Dinas Sosial sebagai OPD teknis untuk membantu memfasilitasi bekerja.

"Kita bekerja sesuai dengan tugas masing-masing dan yang penting koordinasi kita harus kuat serta bekerjasama dengan OPD atau lembaga lain itu kuncinya, karena ini terkait dengan sosialisasi pengumpulan- pengumpulan dokumen untuk kelengkapan persyaratan yang kita usulkan ke Kementerian Sosial sebagai usulan Pahlawan Nasional," katanya. 

Menurutnya, bupati menyampaikan bentuk dukungan anggaran terkait dengan pelaksanaan seminar baik itu seminar lokal maupun seminar tingkat nasional. Sebelumnya juga sudah dilakukan sejak tahun 2019 pada APBD perubahan berupa rapat dan pertemuan sehingga diambil langkah-langkah mulai tahun 2020 untuk menyusun buku.

 

 

Sumber; cakaplah.com

Berita Lainnya

Index