Unilak Peduli Lingkungan Menyasar SD Kampar Kiri Hulu

Unilak Peduli Lingkungan Menyasar SD Kampar Kiri Hulu
Foto:Laura

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM - Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang berumur lebih dari tiga puluh tahun masih bersemangat dalam mewujudkan nilai visionernya.

Unilak Peduli Lingkungan, sebuah aksi nyata bantuan pendidikan yang didukung oleh Rektor Unilak, Dr. Hj. Hasnati, S.H., M.H. dan Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan Dr. Eddy Asnawi S.H., M.Hum berdedikasi untuk peningkatan kualitas dan pelayanan pendidikan, pada tahun ini fokus disebuah Sekolah Dasar (SD) yang sedang dalam kondisi memprihatinkan.

Unilak Peduli Pendidikan kali ini bertujuan untuk membantu SD Marginal yang berlokasi di Dusun Sialang Harapan, Desa Batu Sasak, Kampar Kiri Hulu, Riau. Kondisi institusi pendidikan yang tidak layak. Ketua Unilak Peduli Pendidikan Rio Arnaldy, menemukan bahwa SD Marginal memiliki tenaga pengajar yang berjumlah 1 orang, dan Desa Batu Sasak tidak memiliki listrik, pompa air, dan yang paling memprihatinkan, tiadanya jembatan penghubung antara Desa Batu Sasak dan Dusun Sialang Harapan sehingga anak-anak terpaksa berjalan kaki menyebrangi sungai yang deras apabila sedang dangkal, namun bila air sungai pasang maka mereka menggunakan rakit hanya demi mendapatkan ilmu dari satu guru yang bernama Rosel.

Oleh karena kondisi yang mengibakan tersebut, pada bulan Maret 2018, Unilak Peduli Pendidikan langsung mengadakan penggalangan dana di seluruh fakultas Universitas Lancang Kuning. Setelah dua bulan hasil penggalangan dana sudah mencapai target dan segera digunakan untuk membeli buku-buku pendidikan yang sangat bermanfaat untuk anak-anak tingkat sekolah dasar. Diharapkan bahwa buku-buku yang dikumpulkan bisa menolong anak-anak SD Marginal belajar di rumah mereka sehingga waktu bersama Ibu Rosel yang sangat terbatas bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.

Sekretaris Unilak Peduli Pendidikan, Laura Cindy Zhania, mengatakan, “Pada hari Jumat (04/05/2018) 10 relawan berangkat ke Desa Batu Sasak dengan tujuan untuk memberikan bantuan berupak buku dan meresmikan perpustakaan SD Marginal.”

Perjalanannya memakan waktu 8 jam dari pukul 13:00 s/d 21:00 WIB karena akses jalan yang sangat sulit. “Tidak ada lampu penerangan di sepanjang perjalanan. Kami harus mengelilingi bukit, melewati jalan dipinggir jurang yang dalam, melewati tengah-tengah hutan, jalan tanah kuning saat hujan deras yang menjadi lumpur yang dalam sehingga motor relawan banyak yang tidak bisa berjalan.”

Selain lumpur yang dalam, 10 relawan mengalami putus rantai motor, ban bocor, dan mesin tiba-tiba mati.

“Tetapi semua ketidak beruntungan itu menciptakan solidaritas saling tolong menolong relawan-relawan yang jatuh karena kondisi perjalanan yang sangat memacu adrenalin. Alhamdulillah sekitar jam 9 malam kami sampai di Desa Batu Sasak dan makan malam serta menginap di salah satu rumah warga di sana,” ujar Rio Arnaldy. Begitulah kisah perjalanan menuju SD Marginal.

Esok harinya, Sabtu (05/05/2018) pada pukul 09:00 WIB, relawan Unilak Peduli Lingkungan berangkat ke SD Marginal di Dusun Sialang Harapan. Terbayang betapa sulitnya tantangan yang dihadapi anak-anak berusia 6-12 tahun setiap hari. Saat para relawan harus menempuh perjalanan sejauh 5 km, dan mereka pun beruntung hanya menghabiskan 1 jam karena menggunakan mobil pick-up Kepala Desa Batu Sasak, Irwan Hanus, untuk membawa buku-buku pendidikan menyebrangi sungai.

Begitu tiba di lokasi, lekas para relawan melakukan acara peresmian perpustakaan sekaligus serah terima bantuan buku-buku dan peralatan belajar kepada guru pengajar, Ibu Rosel yang didampingi Bapak Irwan Hanus selaku Kepala Desa dan dihadiri warga setempat. Setelah acara peresmian, relawan Unilak Peduli Pendidikan bersama anak-anak SD Marginal, satu guru, kepala desa, serta warga setempat menuju sungai Dusun Sialang Harapan untuk mendiskusikan kondisi sungai dan apa yang bisa dilakukan untuk pembuatan jembatan sungai di masa depan.

Pada pukul 14:00 WIB relawan kembali ke penginapan untuk makan siang dan istirahat. Di malam hari relawan berkunjung ke rumah kepala desa untuk silaturahmi dan berdiskusi dari pukul 20:00 s/d 23:00 WIB. Esok harinya, tepat pada pukul 08:00 WIB relawan sarapan bersama tuan rumah dan berangkat menuju Kota Pekanbaru pada pukul 09:00 WIB. Dengan kondisi jalan yang sama, relawan Unilak Peduli Pendidikan dengan selamat tiba di Pekanbaru hanya dalam tujuh setengah jam perjalanan, yaitu pada pukul 16:30 WIB. Setelah memastikan semuanya aman, relawan kembali ke rumah masing-masing.

Walaupun perjalanannya sangat melelahkan, Unilak Peduli Pendidikan sangat puas karena dapat membantu SD Marginal, terutama kesepuluh relawan yang bisa melihat keceriaan anak-anak serta seluruh warga di Dusun Sialang Harapan.

“Kebahagiaan mereka adalah semangat kami, sehingga apapun kesulitan yang dirasakan selama perjalanan dan tiga hari di sana tidak sebanding dengan kesulitan mereka. Maka satu pelajaran yang dapat diambil adalah bersyukur, karena masih banyak yang lebih sulit daripada kita. Unilak Peduli Pendidikan akan terus berbagi,” tutup Sekretaris Unilak Peduli Pendidikan Laura Cindy Zhania. (Syf)

Berita Lainnya

Index