Minggu Depan, Eropa, China dan Rusia Bertemu Bahas Bantuan untuk Iran

Minggu Depan, Eropa, China dan Rusia Bertemu Bahas Bantuan untuk Iran
Warga Iran berunjuk rasa dengan meneriakkan slogan-slogan anti AS untuk memprotes keputusan AS keluar dari perjanjian nuklir internasional. Unjuk rasa berlangsung di Tehran, Afghanistan, 11 Mei 2018.

RIAUREVIEW.COM - Para diplomat Eropa, China dan Rusia sedang membahas rencana perjanjian baru untuk memberikan bantuan keuangan kepada Iran untuk membatasi pengembangan rudal balistik dan campur tangan negara tersebut di Timur Tengah, dan sekaligus menyelamatkan perjanjian nuklir 2015, Reuters melaporkan, mengutip pemberitaan sebuah surat kabar Jerman, Minggu (20/5) seperti dilansir dari voaindonesia.com.

Para pejabat itu akan bertemu di Wina minggu depan. Pertemuan akan dipimpinan oleh diplomat senior Uni Eropa, Helga Schmidt, guna membahas langkah yang akan diambil setelah Presiden Amerika Donald Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian nuklir itu, kata harian Welt am Sonntag, mengutip sumber-sumber pejabat senior Uni Eropa.

Jerman, Perancis, Inggris, Rusia dan China akan ikut dalam pertemuan itu, tapi Amerika tidak akan mengirimkan perwakilan. Belum jelas apakah Iran, yang selama ini menolak menghentikan program rudal balistiknya, akan ikut dalam pertemuan itu.

Menurut perjanjian nuklir 2015, Iran sepakat mengurangi program nuklirnya dan sebagai gantinya sebagian besar sanksi ekonomi yang dikenakan oleh negara-negara Barat, dicabut.Salah satu keluhan utama pemerintahan Trump adalah perjanjian nuklir itu tidak mencakup program rudal Iran atau bantuannya bagi kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah, yang dianggapnya sebagai teroris.

Kantor berita Reuters melaporkan, para pejabat Eropa, Rusia dan China berharap kalau bisa membuat perjanjian baru yang bisa mempertahankan perjanjian 2015 itu, Presiden Trump diharapkan akan mencabut sanksi-sanksi yang akan dikenakan terhadap Iran.

Para pejabat Uni Eropa dan negara-negara lain tetap sepakat akan mempertahankan perjanjian nuklir dengan Iran itu, dan berharap perjanjian (tambahan) yang baru itu akan mencakup bantuan keuangan berjumlah miliaran dolar bagi Iran, seperti bantuan Uni Eropa kepada Turki yang telah menampung jutaan pengungsi dan menutup perbatasannya supaya para pengungsi jangan terus masuk ke Eropa.

Berita Lainnya

Index