PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Hubungan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun dengan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Muhammad Jamil, dikabarkan tidak harmonis. Kabar tersebut semakin menguat setelah dalam beberapa kegiatan tidak terlihat adanya Jamil mendampingi Muflihun.
Kabar renggangnya hubungan dua pejabat di Pekanbaru ini diduga berawal dari persaingan mendapatkan 'tiket' Pj Walikota di Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu. Jamil dikabarkan melakukan manuver ke Menteri Dalam Negeri. Di saat bersamaan Muflihun pun melakukan manuver karena saat itu namanya tidak direkomendasikan Gubernur Riau, Syamsuar.
Setelah ditetapkan dan dilantik oleh Gubernur Riau Syamsuar, peta politik di Pemko Pekanbaru pun berubah. Pejabat-pejabat yang dulunya merapat ke Firdaus dan Muhammad Jamil pun mulai tersisih. Seperti Kepala Bapenda Zulhelmi Arifin, Asisten III Masykur Tarmizi serta Dirut RSD Madani Arnaldo Eka Putra.
Tidak hanya itu saja, dari pantauan CAKAPLAH.COM, pejabat-pejabat yang dulunya sering mendampingi Firdaus, saat ini jarang muncul mendampingi Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.
Saat dikonfirmasi perihal tidak harmonisnya hubungan dengan Sekda Kota Pekanbaru, Muflihun hanya menjawab diplomatis.
“Kita harmonis semua. Kemarin saya sudah perintahkan untuk bekerja,” singkat pria yang akrab disapa Uun, Sabtu (25/6/2022).
Uun bahkan menyebutkan, dirinya telah memberikan tugas khusus ke Sekda Pekanbaru terkait dengan anggaran.
“Beliau ini kan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Makanya saya suruh untuk bekerja dan dicek anggaran. Apalagi ini sudah mau masuk ke APBD-P,” tegasnya.
Uun berharap, sebagai Ketua TAPD Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil dapat memprioritaskan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Pekanbaru.
“Saya minta program yang tidak penting untuk dihilangkan,” pungkasnya.
Sumber: cakaplah.com
